Halaman

    Social Items

Ads 728x90

Pecah Perang Dunia 2 di awali dengan, Jerman menyerang Polandia pada 1 September 1939. Selanjutnya Inggris dan Prancis sebagai negara yang menjadi sekutu Polandia tidak tinggal diam. Pada tanggal 3 September 1939, Inggris dan Prancis menyatakan perang kepada Jerman. Peperangan antara Jerman dan Italia dengan pihak Sekutu pun terjadi di berbagai kawasan Afrika dan Eropa.

Di tengah-tengah Perang Dunia II antara tahun 1939-1945 di Afrika dan Eropa, terdapat peperangan yang juga sangat luar biasa. Peperangan tersebut adalah pertempuran di wilayah Asia Pasifik. Perang Pasifik atau disebut juga dengan perang asia timur raya.

Sebelumnya, memang terdapat pertempuran di beberapa tempat yaitu, Jerman menyerang Polandia, Rusia menyerang Finlandia, Jerman menyerbu Norwegia dan Denmark, serta peperangan antara Jerman dengan Belgia, Belanda, dan Prancis, dan lain-lain.

Jalanya Perang Dunia 2 di wilayah Asia Pasifik di awali dengan penyerangan Jepang terhadap Armada Angkatan Laut Amerika Serikat. Penyerangan tersebut sekaligus menjadi sebab terjadinya perang dunia 2.
Peperangan asia timur raya
Ilustrasi Perang Pasifik

Perang di Asia Pasifik


Awal mula peperangan di Asia Pasifik adalah Jepang yang berhasil merebut Vietnam (Indo-Cina) dari pemerintahan Prancis. Vietnam pun akhirnya dijadikan pangkalan armada utama Jepang untuk melancarkan serangan ke Asia Tenggara.

Jepang membuka Perang Pasifik dengan melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbour, Pangkalan Armada Amerika Serikat di Pasifik pada tanggal 7 September 1941. Serangan tersebut menyebabkan Amerika Serikat tidak lagi bisa mempertahankan sikap netral dalam Perang Dunia II. Beberapa jam setelah itu, pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat menyatakan perang kepada Jepang. Itulah salah satu sebab Perang Dunia 2 terjadi.

Kemenangan Jepang  Dalam Peran Asia Timur Raya


Perang Dunia II di medan Asia Pasifik sering disebut dengan Perang Asia Timur Raya, karena Jepang selalu mempropagandakan bahwa peperangan yang dilakukan bertujuan untuk kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur Raya. Dalam serangan Jepang pada tanggal 7 Desember 1941 menewaskan kurang lebih 2.330 tentara Amerika Serikat dan 100 orang sipil, serta menghancurkan peralatan perang Amerika Serikat. 

Setelah Jepang melumpuhkan armada Amerika Serikat di Asia Pasifik, dari pangkalan utamanya Vietnam, Jepang segera melancarkan serangan ke Asia Tenggara. Pasukan Jepang dalam penyerangan itu dipimpin oleh Jenderal Yamashita. Serangan Jepang yang menuju Asia Tenggara berhasil menduduki negara-negara Muangthai, Burma (Myanmar), Malaysia, dan Hindia Belanda (nama Negara Indonesia pada saat itu) dan berhasil memporak-porandakan pertahanan Sekutu di Asia Tenggara.

Dalam penyerbuan ke Malaya, pada tanggal 10 Desember 1941, Jepang berhasil menenggelamkan dua kapal induk milik Inggris. Dua kapal induk tersebut adalah HMS Princes of Wales dan HMS Repulse. Tenggelamnya kapal induk tersebut di susul dengan menyerahnya Jenderal Percival kepada Jenderal Yamashita pada 14 Februari 1942.

Pada tanggal 27 Februari 1942 terjadi pertempuran yang disebut The Battle of Java Sea (Pertempuran di Laut Jawa). Dalam serangan itu, Pulau Jawa jatuh ke tangan Jepang, kemudian disusul dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang pada 9 Maret 1942.

Serbuan Jepang ke Burma (Myanmar) menyebabkan jatuhnya Burna ke tangan Jepang pada 2 Mei 1942. Demikian pula, Filipina berhasil dikuasai Jepang pada 6 Mei 1942. Jenderal Douglas Mac Arthur mundur ke Australia untuk menyusun strategi dan taktik baru. Dengan demikian, dalam tempo kurang lebih 5 bulan, Jepang sudah menguasai seluruh Asia Tenggara.

Untuk membalas serangan-serangan Jepang, Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau ke pulau atau disebut dengan taktik Katak Loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jenderal Doulgas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz. Dengan taktik tersebut, tentara Jepang pada 7 Mei 1942, di Laut Karang dan Midway dihancurkan oleh Sekutu. Oleh sebab itu, kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik di awali dengan hancurnya armada Jepang di Laut Karang pada 7 Mei.

Mulai tahun 1943, pertempuran di Asia pasifik memasuki titik balik setelah pertempuran di Laut Karang yang dimulai pada 4 Mei 1942, dan di Guadalancanal (7 Agustus 1942 sampai 9 Februari 1943). Dalam pertempuran di Laut Kanal dan Guadalancanal, Jepang mengalai kekalahan besar. Laksamana Jepang Yamamoto gugur. Tentara Amerika Serikat dapat merebut kepulauan di sebelah timur Irian.

Kekalahan Jepang Dalam Perang Asia Pasifik


Dalam pertempuran-pertempuran berikutnya, Amerika Serikat berhasil merebut Filipina pada 22 Oktober 1944, Iwo Jima (17 Maret 1945), Okinawa (21 Juni 1945). Dari Filipina yang telah direbut kembali, Sekutu merencanakan untuk menyerbu Jepang. Sementara itu, dari Hawaii, armada Amerika Serikat di bawah Laksaman Chester Nimits juga berusaha menyerbu Jepang setelah mengalahkan armada Jepang. Pasukan korps komando Amerika berhasil mendekati kepulauan Jepang.

Pada tanggal 17 Maret 1945, Iwojima direbut. Menyusul kemudian, tanggal 21 Juni 1945, Okinawa direbut pasukan Amerika.

Walaupun angkatan Udara Amerika Serikat berhasil telah mengebom kota-kota di Jepang, tetapi Jepang tetap tidak menyerah. Oleh karena itu, pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dibom atom oleh Sekutu. Karena Jepang belum juga menyerah, maka pada tanggal 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat.

Akhirnya, melalui pidato radio pada tanggal 14 Agustus 1945, Kaisar Jepang Hirohito menyatakan kesediaan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Akan tetapi, secara resmi, upacara penyerahan Jepang baru diadakan pada 2 September 1945 di atas kapal perang Missouri di Teluk Tokyo. Dengan demikian, Perang Pasifik yang merupakan bagian dari Perang Dunia II di anggap berakhir dan Sekutu kembali keluar sebagai pemenang.

Setelah Perang Dunia II berakhir maka diadakan perjanjian-perjanjian perdamaian antara pihak pemenang dan pihak yang kalah. Perjanjian-perjanjian itu akan dibahas dalam artikel yang berjudul "Perjanjian Perdamaian Setelah Perang Dunia II"

Perang Dunia II di Asia Pasifik

Pecah Perang Dunia 2 di awali dengan, Jerman menyerang Polandia pada 1 September 1939. Selanjutnya Inggris dan Prancis sebagai negara yang menjadi sekutu Polandia tidak tinggal diam. Pada tanggal 3 September 1939, Inggris dan Prancis menyatakan perang kepada Jerman. Peperangan antara Jerman dan Italia dengan pihak Sekutu pun terjadi di berbagai kawasan Afrika dan Eropa.

Di tengah-tengah Perang Dunia II antara tahun 1939-1945 di Afrika dan Eropa, terdapat peperangan yang juga sangat luar biasa. Peperangan tersebut adalah pertempuran di wilayah Asia Pasifik. Perang Pasifik atau disebut juga dengan perang asia timur raya.

Sebelumnya, memang terdapat pertempuran di beberapa tempat yaitu, Jerman menyerang Polandia, Rusia menyerang Finlandia, Jerman menyerbu Norwegia dan Denmark, serta peperangan antara Jerman dengan Belgia, Belanda, dan Prancis, dan lain-lain.

Jalanya Perang Dunia 2 di wilayah Asia Pasifik di awali dengan penyerangan Jepang terhadap Armada Angkatan Laut Amerika Serikat. Penyerangan tersebut sekaligus menjadi sebab terjadinya perang dunia 2.
Peperangan asia timur raya
Ilustrasi Perang Pasifik

Perang di Asia Pasifik


Awal mula peperangan di Asia Pasifik adalah Jepang yang berhasil merebut Vietnam (Indo-Cina) dari pemerintahan Prancis. Vietnam pun akhirnya dijadikan pangkalan armada utama Jepang untuk melancarkan serangan ke Asia Tenggara.

Jepang membuka Perang Pasifik dengan melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbour, Pangkalan Armada Amerika Serikat di Pasifik pada tanggal 7 September 1941. Serangan tersebut menyebabkan Amerika Serikat tidak lagi bisa mempertahankan sikap netral dalam Perang Dunia II. Beberapa jam setelah itu, pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat menyatakan perang kepada Jepang. Itulah salah satu sebab Perang Dunia 2 terjadi.

Kemenangan Jepang  Dalam Peran Asia Timur Raya


Perang Dunia II di medan Asia Pasifik sering disebut dengan Perang Asia Timur Raya, karena Jepang selalu mempropagandakan bahwa peperangan yang dilakukan bertujuan untuk kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur Raya. Dalam serangan Jepang pada tanggal 7 Desember 1941 menewaskan kurang lebih 2.330 tentara Amerika Serikat dan 100 orang sipil, serta menghancurkan peralatan perang Amerika Serikat. 

Setelah Jepang melumpuhkan armada Amerika Serikat di Asia Pasifik, dari pangkalan utamanya Vietnam, Jepang segera melancarkan serangan ke Asia Tenggara. Pasukan Jepang dalam penyerangan itu dipimpin oleh Jenderal Yamashita. Serangan Jepang yang menuju Asia Tenggara berhasil menduduki negara-negara Muangthai, Burma (Myanmar), Malaysia, dan Hindia Belanda (nama Negara Indonesia pada saat itu) dan berhasil memporak-porandakan pertahanan Sekutu di Asia Tenggara.

Dalam penyerbuan ke Malaya, pada tanggal 10 Desember 1941, Jepang berhasil menenggelamkan dua kapal induk milik Inggris. Dua kapal induk tersebut adalah HMS Princes of Wales dan HMS Repulse. Tenggelamnya kapal induk tersebut di susul dengan menyerahnya Jenderal Percival kepada Jenderal Yamashita pada 14 Februari 1942.

Pada tanggal 27 Februari 1942 terjadi pertempuran yang disebut The Battle of Java Sea (Pertempuran di Laut Jawa). Dalam serangan itu, Pulau Jawa jatuh ke tangan Jepang, kemudian disusul dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang pada 9 Maret 1942.

Serbuan Jepang ke Burma (Myanmar) menyebabkan jatuhnya Burna ke tangan Jepang pada 2 Mei 1942. Demikian pula, Filipina berhasil dikuasai Jepang pada 6 Mei 1942. Jenderal Douglas Mac Arthur mundur ke Australia untuk menyusun strategi dan taktik baru. Dengan demikian, dalam tempo kurang lebih 5 bulan, Jepang sudah menguasai seluruh Asia Tenggara.

Untuk membalas serangan-serangan Jepang, Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau ke pulau atau disebut dengan taktik Katak Loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jenderal Doulgas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz. Dengan taktik tersebut, tentara Jepang pada 7 Mei 1942, di Laut Karang dan Midway dihancurkan oleh Sekutu. Oleh sebab itu, kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik di awali dengan hancurnya armada Jepang di Laut Karang pada 7 Mei.

Mulai tahun 1943, pertempuran di Asia pasifik memasuki titik balik setelah pertempuran di Laut Karang yang dimulai pada 4 Mei 1942, dan di Guadalancanal (7 Agustus 1942 sampai 9 Februari 1943). Dalam pertempuran di Laut Kanal dan Guadalancanal, Jepang mengalai kekalahan besar. Laksamana Jepang Yamamoto gugur. Tentara Amerika Serikat dapat merebut kepulauan di sebelah timur Irian.

Kekalahan Jepang Dalam Perang Asia Pasifik


Dalam pertempuran-pertempuran berikutnya, Amerika Serikat berhasil merebut Filipina pada 22 Oktober 1944, Iwo Jima (17 Maret 1945), Okinawa (21 Juni 1945). Dari Filipina yang telah direbut kembali, Sekutu merencanakan untuk menyerbu Jepang. Sementara itu, dari Hawaii, armada Amerika Serikat di bawah Laksaman Chester Nimits juga berusaha menyerbu Jepang setelah mengalahkan armada Jepang. Pasukan korps komando Amerika berhasil mendekati kepulauan Jepang.

Pada tanggal 17 Maret 1945, Iwojima direbut. Menyusul kemudian, tanggal 21 Juni 1945, Okinawa direbut pasukan Amerika.

Walaupun angkatan Udara Amerika Serikat berhasil telah mengebom kota-kota di Jepang, tetapi Jepang tetap tidak menyerah. Oleh karena itu, pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dibom atom oleh Sekutu. Karena Jepang belum juga menyerah, maka pada tanggal 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat.

Akhirnya, melalui pidato radio pada tanggal 14 Agustus 1945, Kaisar Jepang Hirohito menyatakan kesediaan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Akan tetapi, secara resmi, upacara penyerahan Jepang baru diadakan pada 2 September 1945 di atas kapal perang Missouri di Teluk Tokyo. Dengan demikian, Perang Pasifik yang merupakan bagian dari Perang Dunia II di anggap berakhir dan Sekutu kembali keluar sebagai pemenang.

Setelah Perang Dunia II berakhir maka diadakan perjanjian-perjanjian perdamaian antara pihak pemenang dan pihak yang kalah. Perjanjian-perjanjian itu akan dibahas dalam artikel yang berjudul "Perjanjian Perdamaian Setelah Perang Dunia II"

Subscribe Our Newsletter