Halaman

    Social Items

Ads 728x90

Keadaan politik internasional menjelang Perang Dunia II hampir sama dengan keadaan politik pada tahun 1900-1914 sebelum pecah Perang Dunia I. Ada yang menyatakan bahwa Perang Dunia 2 merupakan lanjutan dari Perang Dunia 1. Bisa dikatakan, bahwa Perang Dunia I merupakan balas dendam negara Prancis terhadap Jerman, karena perang pada tahun 1870-1871 Prancis dipermalukan Jerman dan harus menerima kekalahan dalam peperangan.

Selain itu, dalam masalah industri, Jerman juga bersaing dengan negara Inggris. Dalam persaingan tersebut, terbentuklah persekutuan militer (aliansi). Ada dua persekutuan, yaitu; Blok Sentral atau disebut juga dengan Triple Alliantie yang terdiri atas negara Jerman, Australia, dan Italia. Sedangkan persekutuan yang kedua disebut dengan Blok Sekutu atau disebut juga dengan Triple Entente yang terdiri atas Perancis, Rusia, Inggris, dan lain-lain.
latar belakang terjadinya perang dunia 2
Keadaan Perang Dunia II

Kekalahan Prancis Terhadap Jerman


Sebelum pecah Perang Dunia I, persaingan politik dan ekonomi terutama pada dua negara yaitu Jerman dan Inggris. Jerman yang pada saat itu tidak ingin tertinggal oleh inggris yang sangat maju di bidang industri. Bidang industri saat itu sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi negara Eropa, terutama yang industrinya maju.

Perlahan, persaingan ekonomi antara Jerman dan Inggris melebar menjadi persaingan politik. Selain itu, persaingan ekonomi industri yang membutuhkan bahan-bahan mentah untuk pengolahan industri membuat negara-negara imperalis ingin menguasai negara-negara lain untuk mendapatkan bahan-bahan mentah. Menjajah adalah satu-satunya jalan agar negara imperalis dapat menguasai dan mendapatkan bahan-bahan mentah untuk keperluan industri.

Prancis saat itu dianggap negara yang kuat di Eropa, sedangkan Jerman masih di bawah negara-negara lainya. Sadar bahwa Jerman tidak memiliki negara jajahan, Jerman perlahan memprovokasi Prancis dengan mengklaim wilayah Prancis, Sungai Rhein, sebagai miliknya. Akhirnya, peperangan tidak terhindarkan, perang pun terjadi antara Jerman dan Prancis yang kemudian dimenangkan oleh Jerman pada tahun 1871.

Setelah perang pada tahun 1870-1871 usai, yang dimenangkan oleh Jerman, dilakukanlah perjanjian damai. Jerman menghendaki Prancis agar menyerahkan Elzas–Lotharigen dan harus mengganti rugi biaya perang.

Setelah perang usai dan perjanjian damai disepakati, ternyata Jerman masih saja menekan pihak Prancis dengan memblokade transportasi negara-negara yang ingin memproduksi barang di Perancis. Jerman membeli barang-barang mereka dengan harga yang lebih tinggi dibanding Prancis. Hal tersebut membuat Prancis semakin berang, sehingga melupakan sejenak masalahnya dengan Inggris dan  mengajak kerja sama untuk melawan Jerman.

Kekalahan Jerman Dalam Perang Dunia I


Akhirnya peperangan pun tidak bisa dihindari. Pada tangga 1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang kepada Rusia, kemudian disusul oleh Prancis yang mengumumkan perang kepada Jerman pada tanggal 3 Agustus 1914. Pada tanggal 4 Agustus 1914, Inggris juga ikut mengumumkan perang kepada Jerman. Selanjutnya, terjadilah perang yang hampir melibatkan seluruh dunia, kemudian dikenal dengan Perang Dunia I.

Perang ini berakhir dengan kekalahan Jerman yang menyerah pada tanggal 11 November 1918. Sebagai pihak yang kalah, Jerman harus membayar ganti rugi kepada Sekutu. Melalui perjanjian Versailles pada tahun 1919 itulah Jerman harus mengganti rugi atas perang yang telah terjadi. Perjanjian Versailles adalah suatu perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman.

Terjadinya Perang Dunia II


Kekalahan Jerman dengan telak ini memberi kesempatan kepada Adolf Hitler untuk membangkitkan bangsanya untuk melakukan balas dendam kepada Prancis. Adolf Hitler mengembangkan paham fasisme, lalu memulai Perang Dunia II dengan menyerbu Polandia pada tanggal 1 Septebner 1939. Peristiwa itulah yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Dunia 2. Adolf Hitler adalah pemimpin Nazi Jerman pada tahun 1934 hingga 1945 yang memulai kebijakan fasisme sehingga memicu Perang Dunia II.

Dalam wikipedia bahasa indonesia, fasisme adalah ideologi yang berdasarkan pada prinsip kepemimpinan dengan otoritas absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian. Pasukan dengan otoritas (atau militer) menjadi sangat penting dalam ideologi fasis, karena ideologi ini selalu membayangkan adanya musuh, sehingga pemimpin dan militer harus kuat menjaga negara. Gerakan ini memiliki satu tujuan: menghancurkan musuh, dimana musuh dikonstruksikan dalam kerangka konspirasi atau ideologi lain.

Sebelum terjadinya Perang Dunia II dan setelah selesainya Perang Dunia I, pada tanggal 10 Januari 1920 dibentuklah organisasi internasional Liga Bangsa Bangsa (LBB). Tujuan dari LBB adalah menciptakan perdamaian dunia. Agar perang antar negara tidak terjadi lagi dan menciptakan perdamaian di seluruh dunia maka dibentuklah organisasi LBB.

Namun LBB saat itu tidak memiliki peran supranasional untuk memimpin dan mengatur negara-negara anggota. Hal tersebut dapat dilihat dari serangan Italia yang menyerang Etopia pada tahun 1935. Serangan tersebut tidak bisa dibendung lantaran LBB tidak memiliki peran supranasional, sehingga terlihatlah bahwa LBB tidak dapat mengatur, menghukum, dan memberi perintah kepada negara anggota untuk bagaimana seharusnya negara anggota bertindak.

Hal tersebut membuat LBB tidak dipercayai lagi sebagai badan yang mampu menciptakan perdamaian dunia. Akhirnya aliansi hasil dari Perang Dunia Pertama mencurigai oposisinya yaitu Uni Soviet yang mengsung paham komunis. Hal ini disebabkan paham politik yang dipercayai oleh masing-masing aliansi Perang Dunia Pertama. Jerman dan Italia menganut paham ultranasionalisme (Nasional-Sosialis Jerman dan Fasisme Italia). Sedangkan Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis menganut paham Demokrasi.

Akhirnya persaingan di bidang militer pun terjadi. Persaingan tersebut menghasilkan berbagai persenjataan baru dari berbagai negara. Senjata-senjata modern dari transportasi laut, udara, darat hingga senjata pemusnah massal sudah dimiliki oleh masing-masing negara.

Dalam keadaan dunia yang semakin memanas, terdapat politik balas dendam oleh pihak Jerman yang kalah dalam Perang Dunia I. Karena Jerman merasa terhina dengan adanya perjanjian Versailles yang membuatnya harus tunduk dan patuh terhadap Prancis dan Sekutu.

Pada tanggal 1 September 1939, Perang Dunia II dimulai dengan ditandai serangan Jerman terhadap Polandia. Penyerangan tersebut merupakan salah satu sebab terjadinya Perang Dunia 2. Pada tanggal 3 September 1939, Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Ikut campurnya Inggris dan Prancis dalam menyerang Jerman tidak membuat Italia sebagai sekutu setia Jerman tinggal diam. Bulan Juni 1940, Italia menyatakan perang terhadap Inggris dan Prancis.

Jadi latar belakang Perang Dunia II disebabkan adanya persaingan ekonomi yang melebar menjadi persaingan politik. Perlahan namun pasti persaingan tersebut menjadi persaingan antar militer di berbagai negara. Yang memulai pertama kali Perang Dunia Dua adalah Jerman yang menyerang Polandia, dan kemudian Jerman menyerang Uni Soviet. Pemimpin Nazi Jerman adalah Adolf Hitler.

Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 2

Keadaan politik internasional menjelang Perang Dunia II hampir sama dengan keadaan politik pada tahun 1900-1914 sebelum pecah Perang Dunia I. Ada yang menyatakan bahwa Perang Dunia 2 merupakan lanjutan dari Perang Dunia 1. Bisa dikatakan, bahwa Perang Dunia I merupakan balas dendam negara Prancis terhadap Jerman, karena perang pada tahun 1870-1871 Prancis dipermalukan Jerman dan harus menerima kekalahan dalam peperangan.

Selain itu, dalam masalah industri, Jerman juga bersaing dengan negara Inggris. Dalam persaingan tersebut, terbentuklah persekutuan militer (aliansi). Ada dua persekutuan, yaitu; Blok Sentral atau disebut juga dengan Triple Alliantie yang terdiri atas negara Jerman, Australia, dan Italia. Sedangkan persekutuan yang kedua disebut dengan Blok Sekutu atau disebut juga dengan Triple Entente yang terdiri atas Perancis, Rusia, Inggris, dan lain-lain.
latar belakang terjadinya perang dunia 2
Keadaan Perang Dunia II

Kekalahan Prancis Terhadap Jerman


Sebelum pecah Perang Dunia I, persaingan politik dan ekonomi terutama pada dua negara yaitu Jerman dan Inggris. Jerman yang pada saat itu tidak ingin tertinggal oleh inggris yang sangat maju di bidang industri. Bidang industri saat itu sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi negara Eropa, terutama yang industrinya maju.

Perlahan, persaingan ekonomi antara Jerman dan Inggris melebar menjadi persaingan politik. Selain itu, persaingan ekonomi industri yang membutuhkan bahan-bahan mentah untuk pengolahan industri membuat negara-negara imperalis ingin menguasai negara-negara lain untuk mendapatkan bahan-bahan mentah. Menjajah adalah satu-satunya jalan agar negara imperalis dapat menguasai dan mendapatkan bahan-bahan mentah untuk keperluan industri.

Prancis saat itu dianggap negara yang kuat di Eropa, sedangkan Jerman masih di bawah negara-negara lainya. Sadar bahwa Jerman tidak memiliki negara jajahan, Jerman perlahan memprovokasi Prancis dengan mengklaim wilayah Prancis, Sungai Rhein, sebagai miliknya. Akhirnya, peperangan tidak terhindarkan, perang pun terjadi antara Jerman dan Prancis yang kemudian dimenangkan oleh Jerman pada tahun 1871.

Setelah perang pada tahun 1870-1871 usai, yang dimenangkan oleh Jerman, dilakukanlah perjanjian damai. Jerman menghendaki Prancis agar menyerahkan Elzas–Lotharigen dan harus mengganti rugi biaya perang.

Setelah perang usai dan perjanjian damai disepakati, ternyata Jerman masih saja menekan pihak Prancis dengan memblokade transportasi negara-negara yang ingin memproduksi barang di Perancis. Jerman membeli barang-barang mereka dengan harga yang lebih tinggi dibanding Prancis. Hal tersebut membuat Prancis semakin berang, sehingga melupakan sejenak masalahnya dengan Inggris dan  mengajak kerja sama untuk melawan Jerman.

Kekalahan Jerman Dalam Perang Dunia I


Akhirnya peperangan pun tidak bisa dihindari. Pada tangga 1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang kepada Rusia, kemudian disusul oleh Prancis yang mengumumkan perang kepada Jerman pada tanggal 3 Agustus 1914. Pada tanggal 4 Agustus 1914, Inggris juga ikut mengumumkan perang kepada Jerman. Selanjutnya, terjadilah perang yang hampir melibatkan seluruh dunia, kemudian dikenal dengan Perang Dunia I.

Perang ini berakhir dengan kekalahan Jerman yang menyerah pada tanggal 11 November 1918. Sebagai pihak yang kalah, Jerman harus membayar ganti rugi kepada Sekutu. Melalui perjanjian Versailles pada tahun 1919 itulah Jerman harus mengganti rugi atas perang yang telah terjadi. Perjanjian Versailles adalah suatu perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman.

Terjadinya Perang Dunia II


Kekalahan Jerman dengan telak ini memberi kesempatan kepada Adolf Hitler untuk membangkitkan bangsanya untuk melakukan balas dendam kepada Prancis. Adolf Hitler mengembangkan paham fasisme, lalu memulai Perang Dunia II dengan menyerbu Polandia pada tanggal 1 Septebner 1939. Peristiwa itulah yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Dunia 2. Adolf Hitler adalah pemimpin Nazi Jerman pada tahun 1934 hingga 1945 yang memulai kebijakan fasisme sehingga memicu Perang Dunia II.

Dalam wikipedia bahasa indonesia, fasisme adalah ideologi yang berdasarkan pada prinsip kepemimpinan dengan otoritas absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian. Pasukan dengan otoritas (atau militer) menjadi sangat penting dalam ideologi fasis, karena ideologi ini selalu membayangkan adanya musuh, sehingga pemimpin dan militer harus kuat menjaga negara. Gerakan ini memiliki satu tujuan: menghancurkan musuh, dimana musuh dikonstruksikan dalam kerangka konspirasi atau ideologi lain.

Sebelum terjadinya Perang Dunia II dan setelah selesainya Perang Dunia I, pada tanggal 10 Januari 1920 dibentuklah organisasi internasional Liga Bangsa Bangsa (LBB). Tujuan dari LBB adalah menciptakan perdamaian dunia. Agar perang antar negara tidak terjadi lagi dan menciptakan perdamaian di seluruh dunia maka dibentuklah organisasi LBB.

Namun LBB saat itu tidak memiliki peran supranasional untuk memimpin dan mengatur negara-negara anggota. Hal tersebut dapat dilihat dari serangan Italia yang menyerang Etopia pada tahun 1935. Serangan tersebut tidak bisa dibendung lantaran LBB tidak memiliki peran supranasional, sehingga terlihatlah bahwa LBB tidak dapat mengatur, menghukum, dan memberi perintah kepada negara anggota untuk bagaimana seharusnya negara anggota bertindak.

Hal tersebut membuat LBB tidak dipercayai lagi sebagai badan yang mampu menciptakan perdamaian dunia. Akhirnya aliansi hasil dari Perang Dunia Pertama mencurigai oposisinya yaitu Uni Soviet yang mengsung paham komunis. Hal ini disebabkan paham politik yang dipercayai oleh masing-masing aliansi Perang Dunia Pertama. Jerman dan Italia menganut paham ultranasionalisme (Nasional-Sosialis Jerman dan Fasisme Italia). Sedangkan Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis menganut paham Demokrasi.

Akhirnya persaingan di bidang militer pun terjadi. Persaingan tersebut menghasilkan berbagai persenjataan baru dari berbagai negara. Senjata-senjata modern dari transportasi laut, udara, darat hingga senjata pemusnah massal sudah dimiliki oleh masing-masing negara.

Dalam keadaan dunia yang semakin memanas, terdapat politik balas dendam oleh pihak Jerman yang kalah dalam Perang Dunia I. Karena Jerman merasa terhina dengan adanya perjanjian Versailles yang membuatnya harus tunduk dan patuh terhadap Prancis dan Sekutu.

Pada tanggal 1 September 1939, Perang Dunia II dimulai dengan ditandai serangan Jerman terhadap Polandia. Penyerangan tersebut merupakan salah satu sebab terjadinya Perang Dunia 2. Pada tanggal 3 September 1939, Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Ikut campurnya Inggris dan Prancis dalam menyerang Jerman tidak membuat Italia sebagai sekutu setia Jerman tinggal diam. Bulan Juni 1940, Italia menyatakan perang terhadap Inggris dan Prancis.

Jadi latar belakang Perang Dunia II disebabkan adanya persaingan ekonomi yang melebar menjadi persaingan politik. Perlahan namun pasti persaingan tersebut menjadi persaingan antar militer di berbagai negara. Yang memulai pertama kali Perang Dunia Dua adalah Jerman yang menyerang Polandia, dan kemudian Jerman menyerang Uni Soviet. Pemimpin Nazi Jerman adalah Adolf Hitler.

Subscribe Our Newsletter