Halaman

    Social Items

Ads 728x90

Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara

A. Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua setelah Kerajaan Kutai. Berdiri pada 358-450 Masehi oleh Raja Rajadirajaguru Jayasingawarman. Tidak banyak informasi mengenai kerajaan ini, namun terdapat beberapa sumber sejarah yang menunjukan adanya Kerajaan Tarumanegara. Dalam artikel ini akan menyebutkan sejarah Kerajaan Tarumanegara yang meliputi letak kerajaan, awal berdirinya sampai runtuhnya kerajaan. Sumber sejarah dan nama-nama raja juga tidak ketinggalan.

1. Lokasi Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh dari pantai utara Jawa Barat. Berdasarkan prasasti yang ditemukan, letak pusat kerajaan kira-kira antara Sungai Citarum dan Sungai Cisadane. Jika berdasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka (seorang sejarawan) memperkirakan pusatnya berada di daerah Bekasi. Memang saat ini masih terjadi perbedaan mengenai letak pusat kerajaan ini. Namun, banyak Para Ahli memperkirakan bahwa, letak pusat Kerajaan Tarumanegara berada di antara Sungai Citarum dan Cisadane.

Jika dilihat dari nama kerajaan, "Tarumanegara" berasal dari kata "taruma" berkaitan dengan kata "tarum" yang artinya "nila". Kata "tarum" dipakai sebagai nama sebuah sungai di Jawa Barat, yaitu Sungai Citarum. Dari asal-usul nama kerajaan tersebut, kebanyakan ahli yakin, bahwa kerajaan ini pusatnya berada di dekat Kota Bogor, Jawa Barat.

Terkait perbedaan pendapat tersebut, sebenarnya tidak ada masalah. Karena pendapat-pendapat para ahli berdasarkan bukti yang telah mereka temukan. Perbedaan pendapat mengenai letak pusat kerajaan juga tidak terlampau jauh jaraknya, hanya di daerah Bogor, Bekasi dan Banten. Tetapi penulis lebih memilih, bahwa letak pusat Kerajaan Tarumanegara berada di antara Sungai Citarum dan Cisadane.

2. Awal Berdirinya Kerajaan

Awal berdirinya Kerajaan Tarumanegara erat kaitannya dengan runtuhnya Kerajaan Salakanegara yang berdiri pada 130-362 Masehi. Berdasarkan naskah kuno Wangsakerta dari cirebon, bahwa Kerajaan Tarumanegara berdiri sekitar tahun 358-450 Masehi. Didirikan oleh raja yang bernama Rajadirajaguru Jayasingawarman. Setelah runtunhnya kerajaan Salakanegara, Rajadirajaguru memindahkan ibukota dari Salakanegara ke Tarumanegara.

Awalnya kerajaan ini adalah sebuah kerajaan kecil, namun Raja Rajadirajaguru telah berhasil meletakkan pondasi pertama untuk membangun kerajaan Tarumanegara. Hingga pada Raja Purnawarman, kerajaan ini telah mencapai puncaknya dan runtuh pada raja yang ke 12.

3. Masa Kejayaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Purnawarman. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Tarumanegara menjalin hubungan erat dengan negara lain, seperti negara Cina dalam bidang perdagangan. Selain itu, ekspansi memperluas daerah kekuasaan juga dilaksanakan pada masa Raja Purnawarman, sehingga hampir seluruh wilayah Jawa Barat menjadi kekuasaannya.

Pada masa kejayaan Tarumanegara juga berhasil membangun infrastuktur yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Contohnya pembangunan saluran sungai Gomati dan Sungai Candrabaga. Dua sungai tersebut selain dapat mengairi lahan pertanian masyarakat, juga menggambarkan teknologi pertanian sudah sangat maju. Raja Purnawarman juga menyusun beberapa pustaka, di antaranya undang-undang kerajaan, peraturan angkatan perang, siasat perang, dan dokumentasi silsilah Dinasti Warman.

4. Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Informasi mengenai runtuhnya Kerajaan Tarumanegara tidak banyak diketahui, karena banyak prasasti hanya menceritakan Raja Purnawarman. Kemungkinan, runtuhnya Kerajaan Tarumanegara terjadi pada masa Raja Tarusbawa. Pada masa pemerintahan Raja Linggawarman, Kerajaan Tarumanegara sudah turun pamor, sehingga Tarusbawa (menantu Linggawarman) yang menggantikan Raja Linggawarman malah ingin membangkitkan kerajaan mertuanya. Namun langkah tersebut malah menghilangkan Kerajaan Tarumanegara.

Tarusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sumbawa ingin merubah nama Kerajaan Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda. Peristiwa tersebut membuat Wretikandayun sebagai cicit Manikmaya, Raja Galuh memisahkan kerajaannya dari Tarusbawa. Pemisahan ini mendapat dukungan dari Kerajaan Kalingga, karena Galuh Sanna, putra mahkota Kerajaan Galuh menikah dengan Sanaha Puteri Maharani Sima dari Kerajaan Kalingga.

Hal tersebut membuat Wretikandayun meminta wilayah kerajaan Tarumanegara dibagi menjadi dua. Tarusbawa tidak ingin terjadi perang saudara, sehingga Kerajaan Tarumanegara dibagi menjadi dua wilayah yaitu, Kerajaan Sunda dan Wilayah Kerajaan Galuh dengan Citarum sebagai batasnya.
Baca Juga: Kerajaan Bercorak Hindu-Budha di Indonesia

5. Nama Raja-Raja Tarumanegara

Berikut ini adalah tabel daftar nama-nama raja Kerajaan Tarumanegara;

No Raja Masa pemerintahan
1 Jayasingawarman 358-382
2 Dharmayawarman 382-395
3 Purnawarman 395-434
4 Wisnuwarman 434-455
5 Indrawarman 455-515
6 Candrawarman 515-535
7 Suryawarman 535-561
8 Kertawarman 561-628
9 Sudhawarman 628-639
10 Hariwangsawarman 639-640
11 Nagajayawarman 640-666
12 Linggawarman 666-669

B. Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Apa bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara? Ada tujuh prasasti yang telah ditemukan, sebagian besar merupakan peninggalan Raja Purnawarman yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara. Umumnya prasasti tersebut tertulis huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Tujuh prasasti tersebut adalah:

1. Prasasti Jambu

Prasasti Jambu ditemukan di kawasan perkebunan jambu, Bukit Koleangkok, kira-kira 30 kilo meter sebelah barat Bogor. Dinamakan Prasasti Jambu karena ditemukan di perkebunan jambu. Parasasti ini menceritakan tentang kebesaran Raja Purnawarman. Ia digambarkan sebagai raja yang gagah, termashur, dan baju perangnya tidak dapat ditembus senjata musuh. Prasasti Jambu juga disebut dengan Prasasti Pasir Koleangkak.

2. Prasasti Tugu

Ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Isinya tentang penggalian Sungai Gomati dan Sungai Candrabhaga. Panjang saluran 12 kilo meter yang dikerjakan selam 12 hari. Prasati ini sangat penting karena, menunjukan seriusnya Raja Purnawarman dalam mengembangkan perekonomian di sektor pertanian. Kerajaan Tarumanegara dengan peristiwa itu telah mengenal sistem irigasi yang maju.

3. Prasasti Ciaruteun

Ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun salah satu muara Sungai Cisadane, Bogor. Pada prasasti tersebut terdapat gambar sepasang telapak kaki Raja Purnawarman yang menggambarkan telapak kaki Dewa Wisnu. Selain sepasang telapak kaki, prasasti Ciaruteun juga terdapat tulisan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta yang terdiri dari empat baris. Prasasti Ciaruteun juga disebut dengan Prasasti Ciampea.

4. Prasasti Kebon Kopi

Ditemukan di kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibung, bulang, Bogor. Menariknya, pada prasasti Kebon Kopi terdapat pahatan gambar telapak kaki gajah Airawata (gajah kendaraan Dewa Wisnu).

5. Prasasti Lebak

Prasasti Lebak ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Banten Selatan. Prasasti Lebak juga menerangkan keperwiraan, keagungan, dan keberanian. Di samping itu, Purnawarman sebagai raja dunia. Prasasti ini juga disebut dengan prasasti Cidang Hiang.

6. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten ditemukan di daerah Bogor. Hingga kini, prasasti ini belum dapat dibaca.

7. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Bogor. Hingga kini, prasasti ini belum dapat dibaca. Prasasti Pasir Awi juga disebut dengan Prasasti Leuwiliang.

Sumber Kerajaan Tarumanegara juga dibuktikan dengan adanya berita Cina, yaitu;

  • Fa Hien, seorang musafir dari Cina. Dalam sebuah catatan, ia pernah melakukan perjalanan ke India dan sempat singgah di Ye-po-ti karena perahu yang ditumpangi kedua dinasti di landa topan, yang dimaksud Yepo-ti adalah Taruma.
  • Dinasti Tang dan Dinasti Sung. Kedua dinasti tersebut menyebut kerajaan Taruma dengan Nama To-lomo
  • I-Tsin, seorang musafir dari Cina, Ia menyebut kerajaan Tarumanegara dengan nama Mo-ho-sin

C. Kesimpulan

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia setelah Kerajaan Kutai. Memiliki sistem pemerintahan kerajaan (monarki). Pada masa Raja Purnawarma, Kerajaan Tarumanegara telah mengalami puncak kejayaan. Pembangunan insfrastruktur di bidang pertanian sudah sangat maju, yaitu dengan menggali saluran Sungai Gomati dan Sungai Candrabhaga sepanjang 12 km. Sumber utama sejarah Kerajaan Tarumanegara adalah berupa prasasti, yaitu Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, dan lain-lain.

Sejarah Tarumanegara: Kerajaan Yang Pernah Berkuasa di Jawa Barat

Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara

A. Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua setelah Kerajaan Kutai. Berdiri pada 358-450 Masehi oleh Raja Rajadirajaguru Jayasingawarman. Tidak banyak informasi mengenai kerajaan ini, namun terdapat beberapa sumber sejarah yang menunjukan adanya Kerajaan Tarumanegara. Dalam artikel ini akan menyebutkan sejarah Kerajaan Tarumanegara yang meliputi letak kerajaan, awal berdirinya sampai runtuhnya kerajaan. Sumber sejarah dan nama-nama raja juga tidak ketinggalan.

1. Lokasi Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh dari pantai utara Jawa Barat. Berdasarkan prasasti yang ditemukan, letak pusat kerajaan kira-kira antara Sungai Citarum dan Sungai Cisadane. Jika berdasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka (seorang sejarawan) memperkirakan pusatnya berada di daerah Bekasi. Memang saat ini masih terjadi perbedaan mengenai letak pusat kerajaan ini. Namun, banyak Para Ahli memperkirakan bahwa, letak pusat Kerajaan Tarumanegara berada di antara Sungai Citarum dan Cisadane.

Jika dilihat dari nama kerajaan, "Tarumanegara" berasal dari kata "taruma" berkaitan dengan kata "tarum" yang artinya "nila". Kata "tarum" dipakai sebagai nama sebuah sungai di Jawa Barat, yaitu Sungai Citarum. Dari asal-usul nama kerajaan tersebut, kebanyakan ahli yakin, bahwa kerajaan ini pusatnya berada di dekat Kota Bogor, Jawa Barat.

Terkait perbedaan pendapat tersebut, sebenarnya tidak ada masalah. Karena pendapat-pendapat para ahli berdasarkan bukti yang telah mereka temukan. Perbedaan pendapat mengenai letak pusat kerajaan juga tidak terlampau jauh jaraknya, hanya di daerah Bogor, Bekasi dan Banten. Tetapi penulis lebih memilih, bahwa letak pusat Kerajaan Tarumanegara berada di antara Sungai Citarum dan Cisadane.

2. Awal Berdirinya Kerajaan

Awal berdirinya Kerajaan Tarumanegara erat kaitannya dengan runtuhnya Kerajaan Salakanegara yang berdiri pada 130-362 Masehi. Berdasarkan naskah kuno Wangsakerta dari cirebon, bahwa Kerajaan Tarumanegara berdiri sekitar tahun 358-450 Masehi. Didirikan oleh raja yang bernama Rajadirajaguru Jayasingawarman. Setelah runtunhnya kerajaan Salakanegara, Rajadirajaguru memindahkan ibukota dari Salakanegara ke Tarumanegara.

Awalnya kerajaan ini adalah sebuah kerajaan kecil, namun Raja Rajadirajaguru telah berhasil meletakkan pondasi pertama untuk membangun kerajaan Tarumanegara. Hingga pada Raja Purnawarman, kerajaan ini telah mencapai puncaknya dan runtuh pada raja yang ke 12.

3. Masa Kejayaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Purnawarman. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Tarumanegara menjalin hubungan erat dengan negara lain, seperti negara Cina dalam bidang perdagangan. Selain itu, ekspansi memperluas daerah kekuasaan juga dilaksanakan pada masa Raja Purnawarman, sehingga hampir seluruh wilayah Jawa Barat menjadi kekuasaannya.

Pada masa kejayaan Tarumanegara juga berhasil membangun infrastuktur yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Contohnya pembangunan saluran sungai Gomati dan Sungai Candrabaga. Dua sungai tersebut selain dapat mengairi lahan pertanian masyarakat, juga menggambarkan teknologi pertanian sudah sangat maju. Raja Purnawarman juga menyusun beberapa pustaka, di antaranya undang-undang kerajaan, peraturan angkatan perang, siasat perang, dan dokumentasi silsilah Dinasti Warman.

4. Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Informasi mengenai runtuhnya Kerajaan Tarumanegara tidak banyak diketahui, karena banyak prasasti hanya menceritakan Raja Purnawarman. Kemungkinan, runtuhnya Kerajaan Tarumanegara terjadi pada masa Raja Tarusbawa. Pada masa pemerintahan Raja Linggawarman, Kerajaan Tarumanegara sudah turun pamor, sehingga Tarusbawa (menantu Linggawarman) yang menggantikan Raja Linggawarman malah ingin membangkitkan kerajaan mertuanya. Namun langkah tersebut malah menghilangkan Kerajaan Tarumanegara.

Tarusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sumbawa ingin merubah nama Kerajaan Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda. Peristiwa tersebut membuat Wretikandayun sebagai cicit Manikmaya, Raja Galuh memisahkan kerajaannya dari Tarusbawa. Pemisahan ini mendapat dukungan dari Kerajaan Kalingga, karena Galuh Sanna, putra mahkota Kerajaan Galuh menikah dengan Sanaha Puteri Maharani Sima dari Kerajaan Kalingga.

Hal tersebut membuat Wretikandayun meminta wilayah kerajaan Tarumanegara dibagi menjadi dua. Tarusbawa tidak ingin terjadi perang saudara, sehingga Kerajaan Tarumanegara dibagi menjadi dua wilayah yaitu, Kerajaan Sunda dan Wilayah Kerajaan Galuh dengan Citarum sebagai batasnya.
Baca Juga: Kerajaan Bercorak Hindu-Budha di Indonesia

5. Nama Raja-Raja Tarumanegara

Berikut ini adalah tabel daftar nama-nama raja Kerajaan Tarumanegara;

No Raja Masa pemerintahan
1 Jayasingawarman 358-382
2 Dharmayawarman 382-395
3 Purnawarman 395-434
4 Wisnuwarman 434-455
5 Indrawarman 455-515
6 Candrawarman 515-535
7 Suryawarman 535-561
8 Kertawarman 561-628
9 Sudhawarman 628-639
10 Hariwangsawarman 639-640
11 Nagajayawarman 640-666
12 Linggawarman 666-669

B. Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Apa bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara? Ada tujuh prasasti yang telah ditemukan, sebagian besar merupakan peninggalan Raja Purnawarman yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara. Umumnya prasasti tersebut tertulis huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Tujuh prasasti tersebut adalah:

1. Prasasti Jambu

Prasasti Jambu ditemukan di kawasan perkebunan jambu, Bukit Koleangkok, kira-kira 30 kilo meter sebelah barat Bogor. Dinamakan Prasasti Jambu karena ditemukan di perkebunan jambu. Parasasti ini menceritakan tentang kebesaran Raja Purnawarman. Ia digambarkan sebagai raja yang gagah, termashur, dan baju perangnya tidak dapat ditembus senjata musuh. Prasasti Jambu juga disebut dengan Prasasti Pasir Koleangkak.

2. Prasasti Tugu

Ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Isinya tentang penggalian Sungai Gomati dan Sungai Candrabhaga. Panjang saluran 12 kilo meter yang dikerjakan selam 12 hari. Prasati ini sangat penting karena, menunjukan seriusnya Raja Purnawarman dalam mengembangkan perekonomian di sektor pertanian. Kerajaan Tarumanegara dengan peristiwa itu telah mengenal sistem irigasi yang maju.

3. Prasasti Ciaruteun

Ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun salah satu muara Sungai Cisadane, Bogor. Pada prasasti tersebut terdapat gambar sepasang telapak kaki Raja Purnawarman yang menggambarkan telapak kaki Dewa Wisnu. Selain sepasang telapak kaki, prasasti Ciaruteun juga terdapat tulisan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta yang terdiri dari empat baris. Prasasti Ciaruteun juga disebut dengan Prasasti Ciampea.

4. Prasasti Kebon Kopi

Ditemukan di kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibung, bulang, Bogor. Menariknya, pada prasasti Kebon Kopi terdapat pahatan gambar telapak kaki gajah Airawata (gajah kendaraan Dewa Wisnu).

5. Prasasti Lebak

Prasasti Lebak ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Banten Selatan. Prasasti Lebak juga menerangkan keperwiraan, keagungan, dan keberanian. Di samping itu, Purnawarman sebagai raja dunia. Prasasti ini juga disebut dengan prasasti Cidang Hiang.

6. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten ditemukan di daerah Bogor. Hingga kini, prasasti ini belum dapat dibaca.

7. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Bogor. Hingga kini, prasasti ini belum dapat dibaca. Prasasti Pasir Awi juga disebut dengan Prasasti Leuwiliang.

Sumber Kerajaan Tarumanegara juga dibuktikan dengan adanya berita Cina, yaitu;

  • Fa Hien, seorang musafir dari Cina. Dalam sebuah catatan, ia pernah melakukan perjalanan ke India dan sempat singgah di Ye-po-ti karena perahu yang ditumpangi kedua dinasti di landa topan, yang dimaksud Yepo-ti adalah Taruma.
  • Dinasti Tang dan Dinasti Sung. Kedua dinasti tersebut menyebut kerajaan Taruma dengan Nama To-lomo
  • I-Tsin, seorang musafir dari Cina, Ia menyebut kerajaan Tarumanegara dengan nama Mo-ho-sin

C. Kesimpulan

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia setelah Kerajaan Kutai. Memiliki sistem pemerintahan kerajaan (monarki). Pada masa Raja Purnawarma, Kerajaan Tarumanegara telah mengalami puncak kejayaan. Pembangunan insfrastruktur di bidang pertanian sudah sangat maju, yaitu dengan menggali saluran Sungai Gomati dan Sungai Candrabhaga sepanjang 12 km. Sumber utama sejarah Kerajaan Tarumanegara adalah berupa prasasti, yaitu Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, dan lain-lain.

Subscribe Our Newsletter