Halaman

    Social Items

Ads 728x90

Biografi Joko Widodo
Biografi Joko Widodo/Jokowi

Ir. H. Joko Widodo adalah Presiden Republik Indonesia yang ke 7, lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 21 Juni 1961. Masa jabatan 2014-2019 dan resmi menjadi presiden RI sejak 20 Oktober 2014 dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bukan hanya menjadi Presiden RI, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang ke-14 (15 Oktober 2012 – 16 Oktober 2014) dan Wali Kota Surakarta ke-16 (28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012).

Walaupun berasal dari keluarga yang sederhana, Jokowi berhasil menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Selain menjadi presiden, ternyata Pak Joko Widodo merupakan pengusaha mebel. Namanya mulai naik daun ketika ia berhasil merubah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik. Namanya juga semakin dikenal luas ketika memenagkan Pilkada Jakarta pada 20 September 2014.

Penasaran dengan Pak Joko Widodo? Bagaimana ia menjadi seorang pengusaha? Sejarah kok bisa Joko Widodo dipanggi dengan nama Jokowi bagaimana? dan Kiprah Joko Widodo sebgai politikus bagaimana? Selengkapnya dalam Biografi Pak Joko Widodo Alias Jokowi Presiden Republik Indonesia yang ke-7.

Joko Widodo

Nama Lengkap : Ir. H. Joko Widodo
Nama Panggilan : Jokowi/Pak Jokowi
Tanggal Lahir : 21 Juni 1961
Tempat Lahir : Surakarta, Jawa Tengah
Agama : Islam
Profesi : Pengusaha dan Sebagai Presiden RI 2014-2019
Orang Tua : Noto Mihardjo (Ayah), Sujiatmi Notomihardjo (Ibu)
Saudara : Ida Yati, Titik Relawati, Iit Sriyantini 
Istri: Iriana Joko Widodo 
Anak : Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Kahiyang Ayu

Masa Kecil, Riwayat Pendidikan dan Keluarga

Kehidupan yang penuh dengan perjuangan dan melatih mental untuk calon pemimpin di masa depan telah ia dapatkan ketika masih kecil. Walaupun hidup dalam keprihatinan tidak membuatnya patah semangat untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Pendidikan yang seharusnya ia dapatkan juga tetap ia perjangankan demi masa depan yang gemilang. Itulah gambaran seorang Joko Widodo, tangguh, berjiwa besar, dan pantang menyerah terhadap keadaan.

Masa Kecil Joko Widodo

Joko Widodo atau Pak Jokowi berasal dari keluarga yang sederhana, bahkan rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali ketika ia masih kecil. Mulyono adalah nama ketika ia masih kecil yang selanjutnyanya diganti dengan nama Joko Wododo. Nama Mulyono diganti dengan Joko Widodo dikarenakan saat balita ia sering sakit-sakitan.

Dengan kehidupan yang dialaminya di waktu kecil, ia terpaksa bekerja dengan berbagai cara. Ngojek payung atau memberikan jasa payung ketika musim hujan tiba dan menjadi kuli pangggul untuk mengantarkan barang telah ia lakukan demi memenuhi keperluan uang sekolah dan uang jajan. Itulah pekerjaan yang dilakukannya ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. 

Keahlian bertukang juga ia warisi dari ayahnya, sehingga pada umur 12 tahun ia mulai bekerja sebagai penggergaji kayu. Ternyata penggusuran rumah sebanyak tiga kali telah merubah cara pikirnya. Selain bekerja keras pada masa kecil, kelak ketika ia menjadi pemimpin Wali Kota Surakarta harus membangun pemukiman warga.

Pendidikan Joko Widodo

Duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri 111 Tirtoyoso Solo yang merupakan sekolah untuk kalangan menengah ke bawah adalah tempat pendidikan formal pertamanya. Di saat teman-temannya berangkat ke sekolah menggunakan sepeda, ia memilih untuk berjalan kaki dari rumah menuju ke sekolah. Lulus dari Sekolah Dasar, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Surakarta.

SMP Negeri 1 Surakarta merupakan sekolah yang berada di Jl. Mt Haryono 4, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit dan terbaik di kota Solo. Tidak hanya itu, SMP Negeri 1 Surakarta ternyata merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Sempat mendaftar di Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Surakarta yang ia inginkan, namun ia gagal dalam seleksi penerimaan siswa baru. Galal masuk di SMA favori Negeri 1 Surakarta, tidak membuatnya putus asa. Ia mencoba mendaftar lagi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Surakarta dan alhamdulillah berhasil masuk dan menjadi siswa di SMA tersebut.

Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Surakarta berada di lokasi Jl. Monginsidi No.40 57137, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. SMANSA Solo adalah julukannya dan termasuk menjadi sekolah unggulan Kota Solo. Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 berada di lokasi Jl. Mr. Sartono No 30 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. 

Setelah tamat sari SMA, Jokowi melanjutkan pendidikan kuliah di Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Kampus UGM merupakan Universitas yang pertama kali didirikan pada tanggal 1949 oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949.

Secara singkat riwayat pendidikan Joko widodo adalah sebagai berikut:

  • Sekolah Dasar (SD) Negeri 111 Tirtoyoso, Solo
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Surakarta
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Surakarta
  • Kuliah S1 di Universitas Gajah Mada (UGM) Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan


Di masa-masa kuliah ia memanfaatkan statusnya sebagai maha siswa Jurusan Kehutanan untuk mempelajari struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Sekripsi yang ia ajukan berjudul Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta dan lulus kuliah pada tahun 1985. Selain kuliah, ia juga tercatat aktif dalam sebuah organisasi yang disebut Mapala Silfagama.

Keluarga Joko Widodo

Lahir dari pasangan Noto Mihardjo (Ayah) dan Sujiatmi Notomihardjo (Ibu) dan merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Adik-adiknya perempuan semuanya yang bernama Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati. Sebenarnya Joko Widodo memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Joko Lukito, namun meninggal dunia saat persalinan. Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di daerah Boyolali, Jawa Tengah.

Istri Joko Widodo bernama Iriana yang lahir pada 1 Oktober 1963. Saat ini (sejak 20 Oktober 2014) di kenal dengan Ibu Iriana Joko Widodo dan sekaligus sebagai Ibu Negara Indonesia. Mereka menikah di Solo pada tanggal 24 Desember 1986. Hasil dari pernikahan mereka melahirkan tiga orang anak yang masing-masing diberi nama:  Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu(1991), dan Kaesang Pangarep (1995).

Mulai Bekerja dan Membangun Bisnis

Setelah lulus dari kuliah di Universitas Gajah Mada, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft, Aceh Tengah. Sempat ditugaskan di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil 7 bulan. Keluar dari BUMN ternyata ia memiliki rencana yang lebih besar yaitu bertekat untuk menjadi pembisnis.

Dimulai dari sebuah CV Roda Jati milik pamannya yang bernama Miyono, ia bekerja sebagai karyawan di bidang kayu. Akhirnya, pada tahun 1988 Joko Widodo memberanikan diri untuk membangun usahanya sendiri dengan membangun CV Rakbu. Nama CV tersebut diambil dari nama anaknya yang pertama yaitu Gibran Rakabuming Raka. Bisnis yang ia bangun sempat berjaya, namun kegagalan yang menguji seorang usahawan menghampirinya. Pesanan yang telah ia selesaikan ternyata tidak dibayar.

Gagal tidak membuatnya putus asa. Pada tahun 1990, ia kembali membangun bisnis lagi dengan meminjam uang sejumlah 30 Juta Rupiah dari ibunya untuk modal. Usahanya ini membuatnya bertemu dengan seseorang yang bernama Micl Romaknan. Kejujuran dan kerja keras yang ia lakukan ternyata membuahkan hasil yang luar biasa. Ia mendapat kepercayaan dan dapat berkeliling Eropa, sehingga dapat melihat keindahan dan tata letak pengaturan kota yang baik.

Asal Mula Julukan Jokowi

Ada dua versi sejarah asal muasal nama Jokowi. Dalam Wikipedia Bahasa Inonesia, Micl Romaknan (dari Jerman) adalah seseorang yang memberikan julukan atau sebutan “Jokowi” yang hingga kini menjadi populer. Namun dalam sumber lain tidak menyebutkan nama siapa yang memberikan sebutan itu, akan tetapi hanya menyebutkan jabatan yaitu, sebagai buyer dari Prancis.

Versi Micl Romaknan: Dari usaha kayu yang telah Pak Joko Widodo lakoni membuatnya bertemu seorang pelanggan yang bernama Micl Romaknan berkebangsaa Jerman. Nama Joko Widodo terkesan sulit untuk diucapkan  oleh Micl Romaknan, sehingga nama Joko Widodo ia singkat menjadi Jokowi.

Versi buyer dari Prancis: Ketika itu, banyak orang bernama Joko yang bekerja jadi eksportir mebel kayu, sehingga pembeli dari luar bingung untuk membedakannya. Joko yang ini atau yang itu. Maka dari itu, pelanggan dari luar tersebut memberi nama yang berbeda dari nama lainnya yaitu Jokowi.

Panggilan “Jokowi” kini menjadi melekat pada pak Joko Widodo. Tidak hanya ketika bekerja sebagai pengusaha mebel kayu, namun ketika ia menjadi Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta nama Jokowi masih melekat padanya. Bahkan ketika Pak Joko Widodo menjadi Presiden RI ke-7, nama tersebut masih banyak terdengar ketika masyarakat memanggilnya.

Kiprah Di Bidang Politik

Ir. H. Joko Widodo mempunyai pengalaman dan berkiprah di bidang politik sejak tahun 2005. Ia memulai bidang ini ketika diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menuju sebagai calon Wali Kota Surakarta. Pada tahun 2012 ia kembali ikut untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. Pada tahun 2014 Megawari Soekarno Putri menulis surat mandat kapada Jokowi untuk menjadi presiden. Terakhir, ia ikut Pilihan Presiden yang di gelar pada 2019.

Bagaimana sepak terjang kisah Pak Jokowi ketika berjuang di Partai Politik, hingga ia menjadi orang nomor satu di Indonesia. Apa saja kebijakan yang telah ia luncurkan ketika menjadi salah orang penting. Jika penasaran, masak simak tulisan ini sampai habis. Karena terdapat hal-hal yang menarik pada diri Joko Widodo dari gaya kepemimpinannya.

Joko Widodo Sebagai Wali Kota Surakarta

Pilkada Kota Solo pada tahun 2005, Joko Widodo diusung oleh dua partai besar Indonesia untuk menjadi calon Wali Kota Surakarta. Partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada pilkada tersebut terdapat empat pasang kandidat yaitu, Joko Widodo dan dan F.X. Hadi Rudyatmo, Achmad Purnomo dan Istar Yuliadi, Hardono dan Dipokusumo, terakhir Slamet Suryanto dan Hengky Nartosabdo.

Biografi Joko Widodo Sebagai Wali Kota Solo
Ir. Joko Widodo dan F.X. Hadi Rudyatmo

Angka kemenagan berpihak pada pasangan Jokowi-Hadi dan mendapat suara sebanyak 99.747 atau 36,62% dari total 272.363 suara. Menjadi Wali Kota Solo nama Joko Widodo menjadi melejit karena menjadikan kota Solo mengalami beberapa perubahan besar. Beberapa kebijakan yang telah ia lakukan untuk merubah kota Solo adalah sebagai berikut:


  1. Menata Kota Solo: Pengalaman di masa muda telah membuat kota Solo menjadi kota yang lebih baik dalam penataan yang sebelumnya buruk penataannya.
  2. Transportrasi: Memperkenalkan bus Batik Solo Trans, meremajakan beberapa kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro.
  3. Pengembangan citra kota Solo sebagai "kota budaya" dan "kota batik" dan pada tahun 2011 kota Solo menjadi Ibu Kota Batik Indonesia.


Masih banyak lagi kebijakan-kebijakan Joko Widodo saat menduduki kursi Wali Kota Surakarta. Dan inti dari kebijakan yang telah ia lakukan adalah Rebranding Solo. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Soloyaitu "Solo: The Spirit of Java".

Joko Widodo Sebagai Gubernur DKI Jakarta

Pada tahun 2012 DKI Jakarta telah mengadakan Pilgub (pilihan gubernur) DKI. Pilkada 2012 putaran pertama dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di posisi kedua.

Yang menjadi menarik dan unik Pilgub 2012 untuk saat ini adalah, bahwa Jokowi yang merupakan kader PDI-P diusulkan oleh Jusuf Kalla (Paratai Golkar) yang kemudian didukung oleh Prabowo Subianto (Partai Gerindra). Dan sebenarnya Jokowi adalah adik ipar Jusuf Kalla karena telah menikah dengan Iriana yang merupakan adik kandung Jusuf Kalla. Bagi Anda yang mengalami dan mengetahui informasi pra-pilpres 2019 akan merasa tergelitik.

Biografi Joko Widodo Sebagai Gubernur DKI Jakarta
Ir. Joko Widodo dan Ahok

Pilkada 2012 putaran 2 Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa pasangan Jokowi-Ahok memenangkan Pilgub DKI Jakarta. KPUD DKI Jakarta pada tanggal 29 September 2012 menetapkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017.

Program yang telah mereka tawarkan kepada masyarakat DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

  1. Kartu Jakarta Sehat (Tanpa SKTM yang rumit).
  2. Kartu Jakarta Pintar (Tanpa Pungutan di Sekolah).
  3. Birokrasi yang melayani.

Masih banyak lagi kebijakan yang telah Jokowi lakukan ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Joko Widodo Sebagai Presiden RI ke-7

Popularitas Jokowi semakin melejit ketika menjadi calon presiden RI. Rekam jejak dengan gaya kepemimpinannya yang dikenal dengan program “blusukan” untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung. Sehingga muncul wacana untuk menjadikan Jokowi sebagai calon presiden RI dan Jusuf Kalla sebagai calon wakilnya.

Biografi Joko Widodo Sebagai Presiden RI ke-7
Ir. Joko Widodo Presiden RI ke-7

Akhirnya pada tanggal 14 Maret 2014 Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri menulis surat mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden RI. Alhamdulilah, Pak Jokowi mengumumkan bahwa ia bersedia dan siap melaksanakan mandat tersebut untuk maju menjadi calon presiden. Pada tanggal 19 Mei 2014, Jokowi mengumumkan bahwa Jusuf Kalla akan menjadi calon wakil presidennya.

Dalam masa kampanye, berbagai isu (kampanye hitam) telah diluncurkan dan dialamatkan kepada Joko Widodo, seperti isu capres boneka, tuduhan bahwa Jokowi adalah antek asing, dan keislaman Jokowi yang dipertanyakan. Namun kenyataan tetap kenyataan, bahwa pada Pil-Pres 2014 pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menjadi pemenangnya, sehingga mereka terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden masa bakti 2014-2019.

Kebijakan yang telah ia lakukan adalah sebagai berikut:

  1. meluncurkan Kartu Indonesia Sehat
  2. meluncurkan Kartu Indonesia Pintar
  3. dan meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera
  4. Di bidang infrastruktur, Jokowi telah memulai banyak proyek pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini.
  5. Di bidang pertanian, Jokowi membagikan 1099 unit traktor tangan di Subang dengan harapan menggenjot produksi petani. Ia juga mendorong terjadinya reformasi agraria dengan mendorong petani mendapat sertifikat sehingga dapat menggarap tanah dengan status legal.


Dan masih banyak lagi kebijakan-kebijakan yang ia lakukan. Terlepas dari itu semua, berbagai kritik juga dapatkan dari berbagai arah ketika melaksanakan kebijakannya.

Pil-Pres 2019

Pada Pemilihan Presiden RI tahun 2019 Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai calon Presiden RI masa jabatan 2019-2024 dengan wakil presiden KH. Ma’ruf Amin. Lawan pilpres tahun 2019 adalah Prabowo Subianto dengan pasangan Sandiaga Uno sebagai CaWaPres.

Sebenarnya pada saat menulis Biografi Joko Widodo ini sudah banyak dan sengit pertarungan-pertarungan yang telah terjadi. Namun kisah pilpres 2019 akan diuptudate setelah pilpres tersebut sudah dilaksanakan.

Itulah biografi Pak Joko Widodo atau Jokowi yang menurut penulis cukup lengkap. Semoga bermanfaat dan dapat memberikan informasi yang dicari oleh pengunjung. Terimakasih dan apabila terdapat kesalahan mohon untuk dikonfirmasi melalui kolom komentar atau di kolom contact.

Biografi Pak Joko Widodo Alias Jokowi Presiden RI ke-7

Biografi Joko Widodo
Biografi Joko Widodo/Jokowi

Ir. H. Joko Widodo adalah Presiden Republik Indonesia yang ke 7, lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 21 Juni 1961. Masa jabatan 2014-2019 dan resmi menjadi presiden RI sejak 20 Oktober 2014 dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bukan hanya menjadi Presiden RI, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang ke-14 (15 Oktober 2012 – 16 Oktober 2014) dan Wali Kota Surakarta ke-16 (28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012).

Walaupun berasal dari keluarga yang sederhana, Jokowi berhasil menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Selain menjadi presiden, ternyata Pak Joko Widodo merupakan pengusaha mebel. Namanya mulai naik daun ketika ia berhasil merubah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik. Namanya juga semakin dikenal luas ketika memenagkan Pilkada Jakarta pada 20 September 2014.

Penasaran dengan Pak Joko Widodo? Bagaimana ia menjadi seorang pengusaha? Sejarah kok bisa Joko Widodo dipanggi dengan nama Jokowi bagaimana? dan Kiprah Joko Widodo sebgai politikus bagaimana? Selengkapnya dalam Biografi Pak Joko Widodo Alias Jokowi Presiden Republik Indonesia yang ke-7.

Joko Widodo

Nama Lengkap : Ir. H. Joko Widodo
Nama Panggilan : Jokowi/Pak Jokowi
Tanggal Lahir : 21 Juni 1961
Tempat Lahir : Surakarta, Jawa Tengah
Agama : Islam
Profesi : Pengusaha dan Sebagai Presiden RI 2014-2019
Orang Tua : Noto Mihardjo (Ayah), Sujiatmi Notomihardjo (Ibu)
Saudara : Ida Yati, Titik Relawati, Iit Sriyantini 
Istri: Iriana Joko Widodo 
Anak : Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Kahiyang Ayu

Masa Kecil, Riwayat Pendidikan dan Keluarga

Kehidupan yang penuh dengan perjuangan dan melatih mental untuk calon pemimpin di masa depan telah ia dapatkan ketika masih kecil. Walaupun hidup dalam keprihatinan tidak membuatnya patah semangat untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Pendidikan yang seharusnya ia dapatkan juga tetap ia perjangankan demi masa depan yang gemilang. Itulah gambaran seorang Joko Widodo, tangguh, berjiwa besar, dan pantang menyerah terhadap keadaan.

Masa Kecil Joko Widodo

Joko Widodo atau Pak Jokowi berasal dari keluarga yang sederhana, bahkan rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali ketika ia masih kecil. Mulyono adalah nama ketika ia masih kecil yang selanjutnyanya diganti dengan nama Joko Wododo. Nama Mulyono diganti dengan Joko Widodo dikarenakan saat balita ia sering sakit-sakitan.

Dengan kehidupan yang dialaminya di waktu kecil, ia terpaksa bekerja dengan berbagai cara. Ngojek payung atau memberikan jasa payung ketika musim hujan tiba dan menjadi kuli pangggul untuk mengantarkan barang telah ia lakukan demi memenuhi keperluan uang sekolah dan uang jajan. Itulah pekerjaan yang dilakukannya ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. 

Keahlian bertukang juga ia warisi dari ayahnya, sehingga pada umur 12 tahun ia mulai bekerja sebagai penggergaji kayu. Ternyata penggusuran rumah sebanyak tiga kali telah merubah cara pikirnya. Selain bekerja keras pada masa kecil, kelak ketika ia menjadi pemimpin Wali Kota Surakarta harus membangun pemukiman warga.

Pendidikan Joko Widodo

Duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri 111 Tirtoyoso Solo yang merupakan sekolah untuk kalangan menengah ke bawah adalah tempat pendidikan formal pertamanya. Di saat teman-temannya berangkat ke sekolah menggunakan sepeda, ia memilih untuk berjalan kaki dari rumah menuju ke sekolah. Lulus dari Sekolah Dasar, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Surakarta.

SMP Negeri 1 Surakarta merupakan sekolah yang berada di Jl. Mt Haryono 4, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit dan terbaik di kota Solo. Tidak hanya itu, SMP Negeri 1 Surakarta ternyata merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Sempat mendaftar di Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Surakarta yang ia inginkan, namun ia gagal dalam seleksi penerimaan siswa baru. Galal masuk di SMA favori Negeri 1 Surakarta, tidak membuatnya putus asa. Ia mencoba mendaftar lagi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Surakarta dan alhamdulillah berhasil masuk dan menjadi siswa di SMA tersebut.

Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Surakarta berada di lokasi Jl. Monginsidi No.40 57137, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. SMANSA Solo adalah julukannya dan termasuk menjadi sekolah unggulan Kota Solo. Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 berada di lokasi Jl. Mr. Sartono No 30 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. 

Setelah tamat sari SMA, Jokowi melanjutkan pendidikan kuliah di Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Kampus UGM merupakan Universitas yang pertama kali didirikan pada tanggal 1949 oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949.

Secara singkat riwayat pendidikan Joko widodo adalah sebagai berikut:

  • Sekolah Dasar (SD) Negeri 111 Tirtoyoso, Solo
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Surakarta
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Surakarta
  • Kuliah S1 di Universitas Gajah Mada (UGM) Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan


Di masa-masa kuliah ia memanfaatkan statusnya sebagai maha siswa Jurusan Kehutanan untuk mempelajari struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Sekripsi yang ia ajukan berjudul Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta dan lulus kuliah pada tahun 1985. Selain kuliah, ia juga tercatat aktif dalam sebuah organisasi yang disebut Mapala Silfagama.

Keluarga Joko Widodo

Lahir dari pasangan Noto Mihardjo (Ayah) dan Sujiatmi Notomihardjo (Ibu) dan merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Adik-adiknya perempuan semuanya yang bernama Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati. Sebenarnya Joko Widodo memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Joko Lukito, namun meninggal dunia saat persalinan. Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di daerah Boyolali, Jawa Tengah.

Istri Joko Widodo bernama Iriana yang lahir pada 1 Oktober 1963. Saat ini (sejak 20 Oktober 2014) di kenal dengan Ibu Iriana Joko Widodo dan sekaligus sebagai Ibu Negara Indonesia. Mereka menikah di Solo pada tanggal 24 Desember 1986. Hasil dari pernikahan mereka melahirkan tiga orang anak yang masing-masing diberi nama:  Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu(1991), dan Kaesang Pangarep (1995).

Mulai Bekerja dan Membangun Bisnis

Setelah lulus dari kuliah di Universitas Gajah Mada, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft, Aceh Tengah. Sempat ditugaskan di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil 7 bulan. Keluar dari BUMN ternyata ia memiliki rencana yang lebih besar yaitu bertekat untuk menjadi pembisnis.

Dimulai dari sebuah CV Roda Jati milik pamannya yang bernama Miyono, ia bekerja sebagai karyawan di bidang kayu. Akhirnya, pada tahun 1988 Joko Widodo memberanikan diri untuk membangun usahanya sendiri dengan membangun CV Rakbu. Nama CV tersebut diambil dari nama anaknya yang pertama yaitu Gibran Rakabuming Raka. Bisnis yang ia bangun sempat berjaya, namun kegagalan yang menguji seorang usahawan menghampirinya. Pesanan yang telah ia selesaikan ternyata tidak dibayar.

Gagal tidak membuatnya putus asa. Pada tahun 1990, ia kembali membangun bisnis lagi dengan meminjam uang sejumlah 30 Juta Rupiah dari ibunya untuk modal. Usahanya ini membuatnya bertemu dengan seseorang yang bernama Micl Romaknan. Kejujuran dan kerja keras yang ia lakukan ternyata membuahkan hasil yang luar biasa. Ia mendapat kepercayaan dan dapat berkeliling Eropa, sehingga dapat melihat keindahan dan tata letak pengaturan kota yang baik.

Asal Mula Julukan Jokowi

Ada dua versi sejarah asal muasal nama Jokowi. Dalam Wikipedia Bahasa Inonesia, Micl Romaknan (dari Jerman) adalah seseorang yang memberikan julukan atau sebutan “Jokowi” yang hingga kini menjadi populer. Namun dalam sumber lain tidak menyebutkan nama siapa yang memberikan sebutan itu, akan tetapi hanya menyebutkan jabatan yaitu, sebagai buyer dari Prancis.

Versi Micl Romaknan: Dari usaha kayu yang telah Pak Joko Widodo lakoni membuatnya bertemu seorang pelanggan yang bernama Micl Romaknan berkebangsaa Jerman. Nama Joko Widodo terkesan sulit untuk diucapkan  oleh Micl Romaknan, sehingga nama Joko Widodo ia singkat menjadi Jokowi.

Versi buyer dari Prancis: Ketika itu, banyak orang bernama Joko yang bekerja jadi eksportir mebel kayu, sehingga pembeli dari luar bingung untuk membedakannya. Joko yang ini atau yang itu. Maka dari itu, pelanggan dari luar tersebut memberi nama yang berbeda dari nama lainnya yaitu Jokowi.

Panggilan “Jokowi” kini menjadi melekat pada pak Joko Widodo. Tidak hanya ketika bekerja sebagai pengusaha mebel kayu, namun ketika ia menjadi Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta nama Jokowi masih melekat padanya. Bahkan ketika Pak Joko Widodo menjadi Presiden RI ke-7, nama tersebut masih banyak terdengar ketika masyarakat memanggilnya.

Kiprah Di Bidang Politik

Ir. H. Joko Widodo mempunyai pengalaman dan berkiprah di bidang politik sejak tahun 2005. Ia memulai bidang ini ketika diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menuju sebagai calon Wali Kota Surakarta. Pada tahun 2012 ia kembali ikut untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. Pada tahun 2014 Megawari Soekarno Putri menulis surat mandat kapada Jokowi untuk menjadi presiden. Terakhir, ia ikut Pilihan Presiden yang di gelar pada 2019.

Bagaimana sepak terjang kisah Pak Jokowi ketika berjuang di Partai Politik, hingga ia menjadi orang nomor satu di Indonesia. Apa saja kebijakan yang telah ia luncurkan ketika menjadi salah orang penting. Jika penasaran, masak simak tulisan ini sampai habis. Karena terdapat hal-hal yang menarik pada diri Joko Widodo dari gaya kepemimpinannya.

Joko Widodo Sebagai Wali Kota Surakarta

Pilkada Kota Solo pada tahun 2005, Joko Widodo diusung oleh dua partai besar Indonesia untuk menjadi calon Wali Kota Surakarta. Partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada pilkada tersebut terdapat empat pasang kandidat yaitu, Joko Widodo dan dan F.X. Hadi Rudyatmo, Achmad Purnomo dan Istar Yuliadi, Hardono dan Dipokusumo, terakhir Slamet Suryanto dan Hengky Nartosabdo.

Biografi Joko Widodo Sebagai Wali Kota Solo
Ir. Joko Widodo dan F.X. Hadi Rudyatmo

Angka kemenagan berpihak pada pasangan Jokowi-Hadi dan mendapat suara sebanyak 99.747 atau 36,62% dari total 272.363 suara. Menjadi Wali Kota Solo nama Joko Widodo menjadi melejit karena menjadikan kota Solo mengalami beberapa perubahan besar. Beberapa kebijakan yang telah ia lakukan untuk merubah kota Solo adalah sebagai berikut:


  1. Menata Kota Solo: Pengalaman di masa muda telah membuat kota Solo menjadi kota yang lebih baik dalam penataan yang sebelumnya buruk penataannya.
  2. Transportrasi: Memperkenalkan bus Batik Solo Trans, meremajakan beberapa kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro.
  3. Pengembangan citra kota Solo sebagai "kota budaya" dan "kota batik" dan pada tahun 2011 kota Solo menjadi Ibu Kota Batik Indonesia.


Masih banyak lagi kebijakan-kebijakan Joko Widodo saat menduduki kursi Wali Kota Surakarta. Dan inti dari kebijakan yang telah ia lakukan adalah Rebranding Solo. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Soloyaitu "Solo: The Spirit of Java".

Joko Widodo Sebagai Gubernur DKI Jakarta

Pada tahun 2012 DKI Jakarta telah mengadakan Pilgub (pilihan gubernur) DKI. Pilkada 2012 putaran pertama dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di posisi kedua.

Yang menjadi menarik dan unik Pilgub 2012 untuk saat ini adalah, bahwa Jokowi yang merupakan kader PDI-P diusulkan oleh Jusuf Kalla (Paratai Golkar) yang kemudian didukung oleh Prabowo Subianto (Partai Gerindra). Dan sebenarnya Jokowi adalah adik ipar Jusuf Kalla karena telah menikah dengan Iriana yang merupakan adik kandung Jusuf Kalla. Bagi Anda yang mengalami dan mengetahui informasi pra-pilpres 2019 akan merasa tergelitik.

Biografi Joko Widodo Sebagai Gubernur DKI Jakarta
Ir. Joko Widodo dan Ahok

Pilkada 2012 putaran 2 Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa pasangan Jokowi-Ahok memenangkan Pilgub DKI Jakarta. KPUD DKI Jakarta pada tanggal 29 September 2012 menetapkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017.

Program yang telah mereka tawarkan kepada masyarakat DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

  1. Kartu Jakarta Sehat (Tanpa SKTM yang rumit).
  2. Kartu Jakarta Pintar (Tanpa Pungutan di Sekolah).
  3. Birokrasi yang melayani.

Masih banyak lagi kebijakan yang telah Jokowi lakukan ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Joko Widodo Sebagai Presiden RI ke-7

Popularitas Jokowi semakin melejit ketika menjadi calon presiden RI. Rekam jejak dengan gaya kepemimpinannya yang dikenal dengan program “blusukan” untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung. Sehingga muncul wacana untuk menjadikan Jokowi sebagai calon presiden RI dan Jusuf Kalla sebagai calon wakilnya.

Biografi Joko Widodo Sebagai Presiden RI ke-7
Ir. Joko Widodo Presiden RI ke-7

Akhirnya pada tanggal 14 Maret 2014 Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri menulis surat mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden RI. Alhamdulilah, Pak Jokowi mengumumkan bahwa ia bersedia dan siap melaksanakan mandat tersebut untuk maju menjadi calon presiden. Pada tanggal 19 Mei 2014, Jokowi mengumumkan bahwa Jusuf Kalla akan menjadi calon wakil presidennya.

Dalam masa kampanye, berbagai isu (kampanye hitam) telah diluncurkan dan dialamatkan kepada Joko Widodo, seperti isu capres boneka, tuduhan bahwa Jokowi adalah antek asing, dan keislaman Jokowi yang dipertanyakan. Namun kenyataan tetap kenyataan, bahwa pada Pil-Pres 2014 pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menjadi pemenangnya, sehingga mereka terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden masa bakti 2014-2019.

Kebijakan yang telah ia lakukan adalah sebagai berikut:

  1. meluncurkan Kartu Indonesia Sehat
  2. meluncurkan Kartu Indonesia Pintar
  3. dan meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera
  4. Di bidang infrastruktur, Jokowi telah memulai banyak proyek pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini.
  5. Di bidang pertanian, Jokowi membagikan 1099 unit traktor tangan di Subang dengan harapan menggenjot produksi petani. Ia juga mendorong terjadinya reformasi agraria dengan mendorong petani mendapat sertifikat sehingga dapat menggarap tanah dengan status legal.


Dan masih banyak lagi kebijakan-kebijakan yang ia lakukan. Terlepas dari itu semua, berbagai kritik juga dapatkan dari berbagai arah ketika melaksanakan kebijakannya.

Pil-Pres 2019

Pada Pemilihan Presiden RI tahun 2019 Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai calon Presiden RI masa jabatan 2019-2024 dengan wakil presiden KH. Ma’ruf Amin. Lawan pilpres tahun 2019 adalah Prabowo Subianto dengan pasangan Sandiaga Uno sebagai CaWaPres.

Sebenarnya pada saat menulis Biografi Joko Widodo ini sudah banyak dan sengit pertarungan-pertarungan yang telah terjadi. Namun kisah pilpres 2019 akan diuptudate setelah pilpres tersebut sudah dilaksanakan.

Itulah biografi Pak Joko Widodo atau Jokowi yang menurut penulis cukup lengkap. Semoga bermanfaat dan dapat memberikan informasi yang dicari oleh pengunjung. Terimakasih dan apabila terdapat kesalahan mohon untuk dikonfirmasi melalui kolom komentar atau di kolom contact.

Subscribe Our Newsletter