9 Contoh Sejarah Sebagai Peristiwa |
Memahami sejarah sebagai peristiwa tidak akan sempurna jika kita tidak mengetahui contoh-contohnya. Oleh sebab itu dalam artikel ini akan membahas mengenai beberapa contoh sejarah sebagai peristiwa beserta penjelasannya. Namun, sebelum para pembaca mengetahui contoh sejarah sebagai peristiwa, akan lebih baik jika para pembaca untuk mengetahui dan memahami pengertian sejarah sebagai peristiwa terlebih dahulu.
Berikut ini adalah contoh-contoh sejarah sebagai peristiwa:
- Peristiwa 26 Desember
- Peristiwa 212
- Gempa Bumi Lombok
- Peristiwa Pembakaran Bendera Bertuliskan Kalimat Tauhid
- Peristiwa Rengasdengklok
- Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- Pertempuran Ambarawa
- Serangan Umum 1 Maret
- Peristiwa Bandung Lautan Api
Berikut ini adalah keterangan dari contoh-contoh di atas.
1. Peristiwa 26 Desember
Contoh pertama adalah peristiwa 26 Desember 2014 yang terjadi di Aceh. Gelombang raksasa tsunami telah menghancurkan Aceh dan sekitarnya. Sebelumnya terjadi gempa dahsyat berkekuatan 9,1 sampai 9,3 skala Richter di dasar laut dekat Pulau Simeuleu dan hanya beberapa jam saja gelombang besar itu mencapai daratan Afrika.
Peristiwa Tsunami di Aceh |
Bencana terbesar sepanjang sejarah ini juga disebut dengan bencana internasional. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa tsunami di Aceh merupakan bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa korban tewas akan melebihi 100 ribu orang. Bahkan Indonesia dinyatakan sebagai kawasan bencana tsunami terparah.
Di negara kita Indonesia terkenal dengan sebutan Peristiwa 26 Desember. Banyak sekali korban akibat peristiwa ini. Pada tanggal 30 Desember 2014, Sekretaris Jendral PBB saat itu, Khofi Annan, menyebut jumlah korban sedikitnya 115.000 orang tewas. Pada akhir pemberitaan sedikitnya 130 ribu arang tewas di kawasan Aceh.
2. Aksi Bela Islam 212
Merupakan Aksi Bela Islam yang ke-3, sebelumnya terdapat dua Aksi Bela Islam yang telah dilaksanakan. Disebut dengan Aksi 212 karena pelaksanaannya pada tanggal 2 Desember (bulan ke-12), tahun 2016. Aksi ini merupakan peristiwa lanjutan penuntutan ke-2 terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap menistakan agama. Sebelumnya terdapat aksi bela Islam yang terjadi pada 4 November.
Aksi atau peristiwa 212 dilaksanakan di halaman Monumen Nasional (MoNas), Jakarta. Polisi mengklaim bahwa yang hadir pada peristiwa tersebut berjumlah 200 ribu, sedangkan penyelenggara aksi tersebut mengklaim hingga jutaan orang. Dalam aksi ini sejumlah kegiatan yang dilaksanakan adalah berdoa dan melakukan salat Jumat bersama. Presiden Joko Widodo hadir dalam acara ini dan disambut hangat oleh para peserta aksi. Oh, iya.... Aksi ini dipimpin oleh Muhammad Rizieq Shihab atau dikenal dengan Habib Rizieq.
3. Gempa Bumi di Lombok
Peristiwa gempa bumi di Lombok yang terjadi pada 5 Agustus 2018 merupakan bencana yang cukup memilukan. BKM menyebutkan gempa bumi berkekuatan 7,0 SR episenter di darat pada 18 km barat laut Lombok Timur, kedalaman 15 km merupakan gempa utama. Sedangkan gempa yang terjadi pada 29 Juli 2018 dan sederet gempa susulan lalu, merupakan gempa awalan.
Gempa ini berpotensi tsunami untuk Kabupaten Lombok Barat bagian utara dan Kabupaten Lombok Timur bagian utara, dengan status Waspada. Waktu kedatangan tsunami diperkirakan pada 5 Agustus 2018 pukul 18.48 Wita, dengan tinggi tsunami maksimum 0,5 meter.
Gempa kali ini berpotensi terjadinya gelombang tsunami dan telah terjadi gelombang tsunami di empat titik, yakni di Pelabuhan Carik Lombok Utara 13,5 cm pada pukul 18.38 Wita, Pelabuhan Badas Sumbawa Utara 10 cm pada pukul 18.54 Wita, dan Pelabuhan Lembar Lombok Selatan dan Pelabuhan Pantai Benoa Bali 2 cm pada pukul 19.58 Wita.
4. Pembakaran Bendera Kalimat Tauhid
Peristiwa ini masih kontroversi namun dapat dijadikan contoh sejarah sebagai peristiwa. Peristiwa ini terjadi pada hari Senin 22 Oktober 2018 di Lapangan Alun-Alun Kecamatan Limbang, Kabupaten Garut saat perayaan Hari Santri Nasional. Pembakaran bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid, yang viral videonya tersebut dilakukan oleh anggota Banser.
Pada awalnya, Hari Santri Nasional tersebut sudah disepakati tidak boleh mengibarkan bendera apa pun selain bendera merah putih. Namun, pada saat acara sedang berlangsung tiba-tiba terdapat oknum yang mengibarkan bendera selain Merah Putih. Sehingga, pada pukul 09.30 Wib telah terjadi pembakaran diduga bendera HTI (Hizbut Thahrir Indoesia) yang dilakukan oleh peserta kegiatan atau anggota Banser.
5. Konflik/Pertentetangan (Peristiwa Rengasdengklok)
Yang dimaksud dengan konflik atau pertentangan di sini salah satu contohnya adalah peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini merupakan peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda Indonesia terhadap Ir. Soekarno dan Bung Hatta yang emudian dibawa ke Rengasdengklok, Karawang. Terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB penculikan tersebut bertujuan untuk mendesak agar mempercepat proklamasi Republik Indonesia.
Konflik atau pertentangan antar kedua pihak yaitu, antara golongan muda dan golongan tua berbeda pendapat kapan pelaksanaan proklamasi. Karena golongan muda ingin segera mungkin proklamasi untuk dilaksanakan, sedangkan golongan tua berpendapat tunggu waktu yang tepat untuk dilaksanakan. Hingga akhirnya golongan muda menculik keduanya. Akan tetapi, walaupun terjadi peristiwa tersebut alhamdulillah pada akhirnya kedua belah pihak sepakat dalam melaksanakan proklamasi.
6. Proklamasi Kemerdekaan RI
Hari yang sangat bersejarah bagi seluruh bangsa dan tanah air Indonesia. Selama berabad-abad lamanya dijajah oleh Belanda dan Jepang. Para pejuang nasional Indonesia selama itu pula memperjuangkan agar dari penjajah. Untuk anak cucu keturunan mereka, untuk kita semua. Hingga pada waktunya, pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, Atas Nama Bangsa Indonesia, seorang proklamator mengumumkan pada dunia, bahwa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Proklamasi Kemerdekaan RI |
Bendera tanah air Indonesia merah putih telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, Sayuti Melik yang mengetik teks proklamasi kemerdekaan, dan Lapangan IKADA (sekarang menjadi Monas) menjadi saksi bisu. Teks proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah seorang Tionghoa, Djiaw Kie Siong. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis tanggal 16 Agustus, sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.
7. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Sekutu yang terjadi di Ambarawa, sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Terjadi pada tanggal 12 Desember 1945 sekitar pukul 04.30 serangan mulai dilancarkan. Pertempuran yang dipimpin oleh Kol. Soedirman berlangsung sengit dan berjalan selama 4 hari.
Pemimpin pasukan Indonesia menggunakan taktik gelar sumpit, atau atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Semarang.
8. Serangan Umum 1 Maret
Jatuh pada tahun 1949 dan dilaksanakan pada tanggal 1 Maret terhadap kota Yogyakarta secara besar-besaran. Dibawah pimpinan Letnan Kolonel Suharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Pihak yang terkait dalam pertempuran ini adalah Indonesia dan Belanda.
Tiga alasan penting yang dikemukakan Bambang Sugeng untuk memilih Yogyakarta sebagai sasaran utama adalah:
- Yogyakarta adalah Ibukota RI (pada saat itu), sehingga bila dapat direbut walau hanya untuk beberapa jam, akan berpengaruh besar terhadap perjuangan Indonesia melawan Belanda.
- Keberadaan banyak wartawan asing di Hotel Merdeka Yogyakarta, serta masih adanya anggota delegasi UNCI (KTN) serta pengamat militer dari PBB.
- Langsung di bawah wilayah Divisi III/GM III sehingga tidak perlu persetujuan Panglima/GM lain dan semua pasukan memahami dan menguasai situasi/daerah operasi.
Dalam serangan terhadap Yogya, pihak Indonesia mencatat korban sebagai berikut: 300 prajurit tewas, 53 anggota polisi tewas, rakyat yang tewas tidak dapat dihitung dengan pasti. Menurut majalah Belanda De Wappen Broederterbitan Maret 1949, korban di pihak Belanda selama bulan Maret 1949 tercatat 200 orang tewas dan luka-luka.
9. Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa pembakaran besar-besaran yang terjadi di Bandung pada tanggal 23 Maret 1946. Pihak yang terlibat pada peristiwa ini adalah Indonesia dan Inggris. Pada waktu itu, Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer.
Peristiwa Bandung Lautan Api |
Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara Republik Indonesia (TRI, sebutan bagi TNI pada saat itu) meninggalkan kota Bandung mendorong TRI untuk melakukan operasi "bumihangus". Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak rela bila Kota Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA.
Penjelasan
Sejarah sebagai peristiwa merupakan kejadian yang benar-benar terjadi di masa silam dan dianggap penting oleh seseorang atau kelompok dan kejadian itu memberikan pengaruh terhadap masa depan. Dari penjelasan tersebut, sembilan peristiwa di atas dapat dijadikan contoh sejarah sebagai peristiwa. Karena peristiwa tersebut oleh masyarakat terutama Indonesia berpengaruh terhadap masa depan Indonesia. Peristiwa di atas juga memberikan kesan yang luar biasa.
Baca Juga:
Pengertian dan Contoh Sejarah Sebagai Seni
Penjelasan LENGKAP Sejarah Sebagai Ilmu
Penjelasan Ciri-Ciri Sejarah Sebagai Peristiwa
Baca Juga:
Pengertian dan Contoh Sejarah Sebagai Seni
Penjelasan LENGKAP Sejarah Sebagai Ilmu
Penjelasan Ciri-Ciri Sejarah Sebagai Peristiwa
Itulah beberapa contoh sejarah sebagai peristiwa yang dapat kami informasikan kepada pembaca. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita semua. Apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan mohon kiranya untuk memberikan komentar di kolom komentar.