Teori masuknya Islam ke Indonesia - Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Walaupun demikian, Islam di Indonesia hanya sebatas mayoritas, tidak berarti semua penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Pada Sabtu 09 Januari 2016, Republika.co.id menyatakan bahwa, penduduk Islam di Indonesia saat ini hanya 85 persen.
Terlepas dari mayoritas dan minoritas, pernahkah Anda bertanya, dari mana Islam masuk ke Indonesia? atau bagaimana teori masuknya Islam ke Indonesia?. Jika dalam benak Anda pernah menanyakan hal tersebut, maka Anda telah membuka halaman Website yang tepat.
Karena pada tulisan yang sedang Anda baca, akan membahas tentang teori-teori masuknya Islam ke Indonesia. Paling tidak terdapat lima teori yang dianggap paling kuat oleh para ahli sejarawan. Namun, walaupun teori tersebut dianggap kuat, masih terdapat beberapa kelemahan.
A. Teori Gujarat
Teori Gujarat merupakan teori yang menganggap bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari pedagang Gujarat, India. Memang, di Indonesia telah beredar pendapat bahwa, Islam masuk ke Indonesia dengan menggunakan jalur perdagangan. Orang Muslim India datang ke Indonesia, lalu mereka berusaha untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia dengan cara yang damai.
1. Pencetus Teori Gujarat
Para Ahli Sejarawan menganggap kuat teori Gujarat. Dari sebagian sejarawan tersebut, mereka mendukung bahwa Islam masuk di Indonesia berasal dari Gujarat, India. Adapun pencetus dari teori tersebut Gujarat adalah sejarawan berkebangsaan Belanda yaitu, Snouck Hurgronje dan J.Pijnapel. Adapun para pendukung dari teori ini adalah W.F. Stutterheim, dan Bernard H.M. Vlekke.
2. Bukti Pendukung Teori Gujarat
Bukti yang dijadikan pendukung Teori Gujarat adalah:
- Batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Islam Gujarat India.
- Catatan Marcopolo tahun 1992, yang menyatakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk agama Islam dan banyak pedagang Islam dari India.
- Serta adanya warna tasawuf pada aliran Islam yang berkembang di Indonesia.
3. Kelemahan Teori Gujarat
Walaupun terdapat bukti sebagai pendukung Teori Gujarat, tetap saja teori ini memiliki kelemahan. Kelemahan itu terdapat pada dua sanggahan yaitu:
- Masyarakat Samudra Pasai menganut mazhab Syafi'i, sementara masyarakat Gujarat lebih banyak menganut mazhab Hanafi.
- Saat islamisasi Samudra Pasai, Gujarat masih merupakan Kerajaan Hindu.
Teori Gujarat dianggap kuat, namun masih perlu adanya penelitian yang lebih mendalam. Dengan demikian masih terdapat kesempatan untuk para ahli sejarah dalam meneliti teori ini.
B. Teori Persia
Teori Persia menganggap bahwa Islam masuk di Indonesia sejak periode awal Islam yakni, abad pertama Hijriyah, atau sekitar abad ke-7 Masehi. Teori ini menyatakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Iran, pedagang Persia yang memiliki ajaran sufisme. Tercatat bahwa, ada seorang Sekh Siti Jenar yang mempunyai ajaran mirip dengan ulama Sufi al-Hallaj dari Persia.
1. Pencetus Teori Persia
Pendukung dari Teori Persia adalah Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat. Bahkan mereka berdua dianggap sebagai pencetus Teori Persia.
2. Bukti Pendukung Teori Persia
Bukti yang dapat memperkuat teori ini adalah
- Kesamaan budaya Islam Persia dan Islam Nusantara (seperti adanya peringatan Asyura dan peringatan Tabut). Tradisi Tabut ini terdapat di daerah Bengkulu.
- Kesamaan ajaran Sufi yang diajarkan oleh Sekh Siti Jenar yang mirip dengan ajaran sufi al-Hallaj yaitu, penyatuan Tuhan dengan Hambanya.
- Penggunaan istilah yang berasal dari Persia dalam hal mengeja huruf Arab.
- Kesamaan dalam hal seni kaligrafi pada beberapa batu nisan.
- Dan bukti maraknya aliran Islam Syiah khas Iran pada awal masuknya Islam di Indonesia.
Selain itu terdapat beberapa kesamaan dengan tradisi di Indonesia di beberapa daerah seperti; tradisi Maulid Cikoang di Takalar, Sulawesi Selatan. Tradisi dan lambang-lambang yang ditampilkan dalam upacara Tabut (atau Tabot, yang dapat dihubungkan dengan kata taubah yang bertujuan untuk pengampunan dosa dari Allah Swt).
3. Kelemahan Teori Persia
Teori Persia walaupun dianggap paling kuat, ternyata masih terdapat kelemahan. Di antaranya adalah pada historis tahun penetapan Islam masuk ke Indonesia.
Pada abad ke 7, kekuasaan Islam di Timur Tengah masih dalam genggaman Khalifah Bani Umayyah yang masih berada di Damaskus, Baghdad, Mekkah, dan Madinah. Jadi tidak memungkinkan bagi ulama Persia untuk membantu penyebaran Islam secara besar-besaran ke Nusantara.
Jadi, masih diperlukan bukti-bukti historis yang cukup untuk mengatakan teori ini paling benar. Kita berharap kiranya para peneliti sejarah terus lebih giat mencari bukti-bukti otentik terkait masuknya Islam di Indonesia.
C. Teori Makkah atau Arab Mesir
Teori ini berpendapat bahwa masuknya Islam ke Indonesia berasal dari bangsa Arab atau Makkah. Proses ini berlangsung pada abad pertama Hijriah atau lebih tepatnya pada abad ke-7 M. Dugaan kami, pada teori Makkah atau Arab adalah Islam dibawa para musafir Arab yang memiliki semangat dan sengaja untuk menyebarkan Islam ke seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia.
1. Pencetus Teori Makkah atau Arab Mesir
Mengenai pencetus dari teori ini kami belum menemukan siapa gerangan yang memiliki gagasan tersebut. Namun, kami berhasil mendapatkan informasi bahwa pendukung dari teori Makkah atau Arab adalah Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka dan Haji Abdul Karim Amirullah.
2. Bukti Teori Makkah atau Arab Mesir
Adapun bukti-bukti yang dapat memperkuat teori ini adalah;
- Pada abad ke 7 Masehi, di Pantai Timur Sumatera Barat (Pantai Barus) telah ada perkampungan Islam khas dinasti Bani Umayyah.
- Madzhab yang populer pada saat itu khususnya di Samudera Pasai adalah Madzhab Syafi'i. Dimana madzhab tersebut juga populer di Arab dan Mesir.
- Penggunaan gelar al-Malik pada raja-raja Samudera Pasai yang hanya lazim ditemui pada budaya Islam Mesir.
Kekurangan dari teori Makkah adalah kurangnya bukti dan fakta yang menjelaskan peranan Bangsa Arab dalam penyebaran luaskan Islam di Indonesia.
D. Teori China
Sebelumnya, memang terdapat teori Gujarat, Persia, dan Makkah namun, untuk teori China masih tergolong teori yang masih baru. Adapun Teori China berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia karena di bawa oleh Muslim China yang merantau ke Nusantara termasuk Indonesia.
Karena teori China masih tergolong baru maka masih terdapat informasi yang masih belum terungkap mengenai teori ini.
1. Pencetus Teori China
Pendukung dari teori china adalah Adapun pendukung dari teori ini adalah Slamet Mulyana, Sumanto Al Qurtuby.2. Bukti Teori China
Teori China didasari pada beberapa bukti yaitu yang mengutkannya. Adapun bukti yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesai dibawa oleh perantau Muslim China adalah sebagai berikut:- Pada tahun 879 M, terjadi perpindahan orang-orang Islam dari Canton ke Asia Tenggara (Kedah ke Palembang).
- Terdapat masjid tua beraksitektur China di Pulau Jawa
- Berdasarkan Hikayat Hasanudin dan Sejarah Banten, nama dan gelar raja-raja Demak ditulis dengan menggunakan istilah China.
- Raja pertama di Jawa (Raden Patah dari Bintaro Demak) merupakan keturunan China. Ibunya disebutkan berasal dari China.
- Menurut catatan China, pelabuhan-pelabuhan diduduki pertama-tama oleh pedagang China.
3. Kelemahan
Untuk saat ini kami belum mendapatkan Informasi terkait dengan kekuarang atau kelemahan teori china. Karena teori ini masih tergolong baru.E. Teori Maritim
Teori Maritim menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia tidak bisa terlepas dari kemampuan orang-orang Islam yang menjelajahi Samudra. Dalam hal ini, tidak ada yang bisa dijelaskan mengenai dari mana asal Islam yang berkembang di Indonesia. Yang lebih jelasnya berdasarkan teori ini bahwa islam masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke 7 masehi.1.Pencetus Teori Maritim
Pencetus teori ini adalah ahli sejarawan dari Pakistan yaitu, N.A. Baloch.Seperti yang telah Kami ungkapkan di atas, bahwa teori Maritim juga merupakan teori yang masih perlu dibuktikan kebenaranya. oleh sebab itu kami juga belum menemukan kelebihan dan kekurangan teori ini.
Artikel Berkaitan:
7 Cara Masuknya Islam Ke Indonesia