Halaman

    Social Items

Ads 728x90

Sumber, bukti, dan fakta sejarah – Dalam penelitian sejarah, hal yang sangat penting adalah sumber, bukti dan fakta sejarah itu sendiri. Karena dengan adanya sumber, bukti dan fakta sejarah, penelitian menjadi kuat, tidak mengada-ngada, dan tidak dibuat sembarangan. Penelitian sejarah yang tidak berdasarkan sumber, bukti, dan fakta maka dianggap sebuah kebohongan sejarah. Maka dari itu dalam penelitian sejarah sangat dibutuhkan sumber, bukti, dan fakta sejarah.

sumber, bukti, dan fakta sejarah

Dalam penelitian sejarah terdapat langkah-langkah untuk meneliti sejarah. Salah satunya adalah historiografi atau disebut dengan pengumpulan sumber sejarah. Jadi, dalam penelitian sejarah masih erat hubunganya dengan pembahasan ini. Dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai macam-macam sumber sejarah, namun hanya secara singkat saja. Untuk penjelasan mengenai sumber, bukti dan fakta sejarah yang lebih lengkap akan dibahas dalam postingan berikutnya.
Sebenarnya, dalam penelitian sejarah juga mirip dengan penyelidikan yang dilakukan oleh seorang detektif. Mengapa demikian?, karena seorang detektif juga mengungkap sejarah atau mengungkap peristiwa yang telah lampau dalam sebuah kasus. Dan seorang detektif menyimpulkan suatu kejadian berdasarkan sumber dan bukti sejarah. Oleh sebab itu dalam pembahasan ini, mari kita belajar menjadi detektif.

A. Sumber Sejarah
Dalam buku Cakrawala Sejarah untuk SMA/MA kelas X (Wardaya, 2009; 47), menyebutkan beberapa pengertian tentang Sumber Sejarah. Pengertian sumber sejarah itu adalah; a) Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah, b) Menurut Moh. Ali, yang di, maksud sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai sekarang, b) Sementara Moh. Yamin mengatakan bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.

Sumber Bukti dan Fakta Sejarah
Pembagian Sumber-Sumber Sejarah

Terdapat beberapa pendapat terkait dengan macam-macam sumber sejarah. Namun tulisan ini akan menyebutkan yang paling lengkap. Yaitu dalam bukunya Hendrayana Sejarah SMA/MA jilid 1 kelas X (2009; 70-71) menyebutkan bahwa sumber sejarah atas beberapa macam, yakni: a) sumber tertulis, b) sumber benda (artefak), c) Sumber lisan, d) sumber rekaman.

1. Sumber Tertulis
Dalam buku Sejarah SMA/MA Kelas X menyebutkan bahwa, Sumber tertulis adalah keterangan tertulis yang berkaitan dengan peristiwa sejarah (Dwi Ari Listiani, 2009; 56). Contoh sumber tertulis adalah; tulisan di prasasti, surat-suran, laporan-laporan, surat kabar, notulen rapat, piagam, arsip, dll.

2. Sumber Benda (Artefak)
Sumber benda disebut juga dengan sumber korporal, yaitu benda-benda peninggalan masa lampau, seperti: bangunan, kapak, gerabah, perhiasan, patung, candi, masjid, benda pusaka (Dwi Ari listiani, 2009; 58). Pada saat ini, sumber sejarah berupa benda dapat dijumpai di museu-museum sejarah, beberapa daerah yang terdapat candi-candi, perpustakaan yang mengoleksi surat kabar dari tuhun ke tahun, dll.

3. Sumber Lisan
Sumber lisan adalah keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa sejarah. Marwan dalam buku Sejarah SMA Kelas X menyebutkan bahwa, Sejarah lisan adalah satu dari sumber sejarah yang ada pada ingatan pelaku dan atau penyaksi suatu peristiwa sejarah, yang terjadi pada zamanya, kemudian diungkap secara lisan oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri.

4. Sumber Rekaman
Pada saat zaman dahulu, sumber rekaman hanya berupa rekaman audio/suara yaitu; kaset pita dall. Namun dengan perkembangan zaman berkembanglah rekaman yang berupa audio visual, yaitu rekaman yang bunkan hanya merekam suara saja, akan tetapi juga dapat merekam gambar. Contoh rekaman audio visual adalah video-video yang merekam jejak-jejak sejarah.

Itulah beberapa macam sumber sejarah dilihat dari segi bentuknya, akan tetapi tidak berhenti di situ saja. Sumber sejarah dilihat dari segi sifatnya juga dibagi menjadi dua. Seperti yang disebutkan dalam buku Sejarah SMA/MA kelas X yaitu:
Dilihat dari sifatnya, sumber sejarah dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Apabila dilihat dari bentuknya, maka terdapat sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber dalam wujud benda fisik atau artefak.
1. Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber sejarah yang berkaitan langsung dengan peristiwa sejarah yaitu, cerita langsung dari pelaku/saksi sejarah, tulisan sejarah berupa surat-menyurat, tulisan dalam prasasti dll.

2. Sumber Skunder
Adalah sumber sejarah yang tidak berkaitan langsung dengan peristiwa sejarah. Contohnya adalah penyambung cerita sejarah.
Dengan demikian, dalam tulisan ini pembahasan sumber-sumber sejarah telah selesai. Jika Anda ingin mendalami mengenai sumber-sumber sejarah silakan kunjungi Pelajaran Sejarah berikut ini;
B. Bukti Sejarah
Dari beberapa sumber atau refrensi yang kami telusuri, kami belum menemukan pengertian dari istilah “bukti sejarah”. Namun dari beberapa refrensi yang kami baca, kami menyimpulkan bahwa, bukti sejarah adalah sebagian dari sumber-sumber sejarah itu sendiri. Dalam bukunya Marwan (2009; 61) dalam bab Bukti Sejarah menyebutkan “artefak yaitu peninggalan kebudayaan berupa benda”. Buku Cakrawala Sejarah ( Wardaya, 2009;49) dalam bab Bukti dan Fakta Sejarah juga menyebutkan “artefak”. Sumber sejarah berupa benda dan artefak memiliki arti yang sama. Jadi kesimpulanya adalah bukti sejarah adalah sumber sejarah yang berupa benda. Contoh dari sumber sejarah berupa benda adalah candi, prasasti, kerajaan, kitab kuno, dll.

Sumber Bukti dan Fakta Sejarah di Indonesia
Salah Satu Bukti Sejarah di Indonesia

Sumber sejarah yang berupa benda merupakan bukti adanya suatu peristiwa sejarah. Candi-candi dan prasasti dapat membuktikan bahwa orang-orang terdahulu mempunyai ilmu arsitek dan ilmu mengukir yang hebat. Bayangkan, pada saat itu belum ada alat untuk mengukir batu yang memadahi, akan tetapi orang-orang dulu dapat mengukir batu menjadi sebuah patung, prasasti, dan candi.

D. Faksa Sejarah
Fakta sejarah adalah fakta-fakta yang berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah yang kita teliti (Marwan, 2009; 63). F. J. Tigger mendefinisikan fakta adalah sebagai hasil penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber-sumber dokumenter (Sidi Gazalba, 1981). Sementara Louis Gottschalk mengartikan fakta sebagai suatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari sumber sejarah yang dipandang kredibel, setelah diuji secara seksama dengan metode sejarah. Dari penjelasan di atas menunjukan bahwa fakta sejarah adalah rumusan atau kesimpulan yang diambil dari sumber sejarah atau dokumen.

Fakta sejarah dibagi menjadi dua, yaitu fakta sosial dan fakta mental.

1. Fakta Sosial
Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial (Wadaya, 2009; 50). Contoh dari fakta sosial dalam sejarah adalah bangunan berarsitektur Eropa di beberapa kota di Indonesia. Ini menandakan di kota tersebut pernah ditempati oleh orang-orang Eropa yang membangun rumah atau gedung dengan gaya atau arsitektur yang tidak jauh beda dengan di negara asalnya.

2. Fakta Mental
Fakta mental adalah kondisi yang apat menggambarkan  suasanan pikiran, perasaan, batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta (Wadaya, 2009; 50). Dalam bukunya Hendrayana (2009) menyebutkan bahwa;
Apa yang disebut dengan fakta mental? Dalam penelitian sejarah, selain diperlukan fakta atau bukti yang bersifat material, dengan arti dapat dipegang, dilihat, dibaca, diperlukan juga fakta atau bukti yang bersifat nonmateri atau nonfisik. Fakta yang bersifat nonfisik inilah yang disebut fakta mental. Fakta mental ini behubungan dengan masalah kejiwaan, rohaniah, dan watak manusia. (Hendarayana, 2009; 73)
Menurut Sartono Kartodirdjo (1992) fakta dapat digolongkan mendaji dua;

a. Fakta lunak
Fakta lunak yaitu, fakta yang masih labil atau fakta yang masih diuji kebenaranya. Pendapat lain mengatakan Fakta lunak merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta-fakta lain.

b. Fakta keras
Yakni fakta yang sudah stabil atau fakta yang sudah teruji kebenaranya. Fakta yang biasanya sudah diterima sebagai sesuatu peristiwa yang benar dan tidak lagi diperdebatkan.

E. Kesimpulan
Dari penjelasan mengenai sumber, bukti, dan fakta sejarah di atas, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut;

  1. Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu peristiwa masa lampau baik berupa tulisan, benda, atau lisan.
  2. Mengenai bukti sejarah, penulis menyimpulkan bahwa bukti sejarah adalah sumber sejarah itu sendiri. Jadi segala sesuatu yang dapat dijadikan bukti dalam suatu peristiwa adalah bukti sejarah.
  3. Fakta sejarah adalah kesimpulan atau hasil dari suatu penyelidikan berdasarkan sumber dan bukti sejarah.
Baik, untuk sedikit penjelasan mengenai sumber, bukti, dan fakta sejarah penulis rasa sudah cukup. Dan untuk memahami pelajaran sejarah mengnai Penelitian Sejarah silahkan mengunjungi artikel di bawah ini.
Artikel tentang Peneitian Sejarah Lainya;

Sumber, Bukti dan Fakta Sejarah dalam Penelitian Sejarah

Sumber, bukti, dan fakta sejarah – Dalam penelitian sejarah, hal yang sangat penting adalah sumber, bukti dan fakta sejarah itu sendiri. Karena dengan adanya sumber, bukti dan fakta sejarah, penelitian menjadi kuat, tidak mengada-ngada, dan tidak dibuat sembarangan. Penelitian sejarah yang tidak berdasarkan sumber, bukti, dan fakta maka dianggap sebuah kebohongan sejarah. Maka dari itu dalam penelitian sejarah sangat dibutuhkan sumber, bukti, dan fakta sejarah.

sumber, bukti, dan fakta sejarah

Dalam penelitian sejarah terdapat langkah-langkah untuk meneliti sejarah. Salah satunya adalah historiografi atau disebut dengan pengumpulan sumber sejarah. Jadi, dalam penelitian sejarah masih erat hubunganya dengan pembahasan ini. Dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai macam-macam sumber sejarah, namun hanya secara singkat saja. Untuk penjelasan mengenai sumber, bukti dan fakta sejarah yang lebih lengkap akan dibahas dalam postingan berikutnya.
Sebenarnya, dalam penelitian sejarah juga mirip dengan penyelidikan yang dilakukan oleh seorang detektif. Mengapa demikian?, karena seorang detektif juga mengungkap sejarah atau mengungkap peristiwa yang telah lampau dalam sebuah kasus. Dan seorang detektif menyimpulkan suatu kejadian berdasarkan sumber dan bukti sejarah. Oleh sebab itu dalam pembahasan ini, mari kita belajar menjadi detektif.

A. Sumber Sejarah
Dalam buku Cakrawala Sejarah untuk SMA/MA kelas X (Wardaya, 2009; 47), menyebutkan beberapa pengertian tentang Sumber Sejarah. Pengertian sumber sejarah itu adalah; a) Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah, b) Menurut Moh. Ali, yang di, maksud sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai sekarang, b) Sementara Moh. Yamin mengatakan bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.

Sumber Bukti dan Fakta Sejarah
Pembagian Sumber-Sumber Sejarah

Terdapat beberapa pendapat terkait dengan macam-macam sumber sejarah. Namun tulisan ini akan menyebutkan yang paling lengkap. Yaitu dalam bukunya Hendrayana Sejarah SMA/MA jilid 1 kelas X (2009; 70-71) menyebutkan bahwa sumber sejarah atas beberapa macam, yakni: a) sumber tertulis, b) sumber benda (artefak), c) Sumber lisan, d) sumber rekaman.

1. Sumber Tertulis
Dalam buku Sejarah SMA/MA Kelas X menyebutkan bahwa, Sumber tertulis adalah keterangan tertulis yang berkaitan dengan peristiwa sejarah (Dwi Ari Listiani, 2009; 56). Contoh sumber tertulis adalah; tulisan di prasasti, surat-suran, laporan-laporan, surat kabar, notulen rapat, piagam, arsip, dll.

2. Sumber Benda (Artefak)
Sumber benda disebut juga dengan sumber korporal, yaitu benda-benda peninggalan masa lampau, seperti: bangunan, kapak, gerabah, perhiasan, patung, candi, masjid, benda pusaka (Dwi Ari listiani, 2009; 58). Pada saat ini, sumber sejarah berupa benda dapat dijumpai di museu-museum sejarah, beberapa daerah yang terdapat candi-candi, perpustakaan yang mengoleksi surat kabar dari tuhun ke tahun, dll.

3. Sumber Lisan
Sumber lisan adalah keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa sejarah. Marwan dalam buku Sejarah SMA Kelas X menyebutkan bahwa, Sejarah lisan adalah satu dari sumber sejarah yang ada pada ingatan pelaku dan atau penyaksi suatu peristiwa sejarah, yang terjadi pada zamanya, kemudian diungkap secara lisan oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri.

4. Sumber Rekaman
Pada saat zaman dahulu, sumber rekaman hanya berupa rekaman audio/suara yaitu; kaset pita dall. Namun dengan perkembangan zaman berkembanglah rekaman yang berupa audio visual, yaitu rekaman yang bunkan hanya merekam suara saja, akan tetapi juga dapat merekam gambar. Contoh rekaman audio visual adalah video-video yang merekam jejak-jejak sejarah.

Itulah beberapa macam sumber sejarah dilihat dari segi bentuknya, akan tetapi tidak berhenti di situ saja. Sumber sejarah dilihat dari segi sifatnya juga dibagi menjadi dua. Seperti yang disebutkan dalam buku Sejarah SMA/MA kelas X yaitu:
Dilihat dari sifatnya, sumber sejarah dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Apabila dilihat dari bentuknya, maka terdapat sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber dalam wujud benda fisik atau artefak.
1. Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber sejarah yang berkaitan langsung dengan peristiwa sejarah yaitu, cerita langsung dari pelaku/saksi sejarah, tulisan sejarah berupa surat-menyurat, tulisan dalam prasasti dll.

2. Sumber Skunder
Adalah sumber sejarah yang tidak berkaitan langsung dengan peristiwa sejarah. Contohnya adalah penyambung cerita sejarah.
Dengan demikian, dalam tulisan ini pembahasan sumber-sumber sejarah telah selesai. Jika Anda ingin mendalami mengenai sumber-sumber sejarah silakan kunjungi Pelajaran Sejarah berikut ini;
B. Bukti Sejarah
Dari beberapa sumber atau refrensi yang kami telusuri, kami belum menemukan pengertian dari istilah “bukti sejarah”. Namun dari beberapa refrensi yang kami baca, kami menyimpulkan bahwa, bukti sejarah adalah sebagian dari sumber-sumber sejarah itu sendiri. Dalam bukunya Marwan (2009; 61) dalam bab Bukti Sejarah menyebutkan “artefak yaitu peninggalan kebudayaan berupa benda”. Buku Cakrawala Sejarah ( Wardaya, 2009;49) dalam bab Bukti dan Fakta Sejarah juga menyebutkan “artefak”. Sumber sejarah berupa benda dan artefak memiliki arti yang sama. Jadi kesimpulanya adalah bukti sejarah adalah sumber sejarah yang berupa benda. Contoh dari sumber sejarah berupa benda adalah candi, prasasti, kerajaan, kitab kuno, dll.

Sumber Bukti dan Fakta Sejarah di Indonesia
Salah Satu Bukti Sejarah di Indonesia

Sumber sejarah yang berupa benda merupakan bukti adanya suatu peristiwa sejarah. Candi-candi dan prasasti dapat membuktikan bahwa orang-orang terdahulu mempunyai ilmu arsitek dan ilmu mengukir yang hebat. Bayangkan, pada saat itu belum ada alat untuk mengukir batu yang memadahi, akan tetapi orang-orang dulu dapat mengukir batu menjadi sebuah patung, prasasti, dan candi.

D. Faksa Sejarah
Fakta sejarah adalah fakta-fakta yang berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah yang kita teliti (Marwan, 2009; 63). F. J. Tigger mendefinisikan fakta adalah sebagai hasil penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber-sumber dokumenter (Sidi Gazalba, 1981). Sementara Louis Gottschalk mengartikan fakta sebagai suatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari sumber sejarah yang dipandang kredibel, setelah diuji secara seksama dengan metode sejarah. Dari penjelasan di atas menunjukan bahwa fakta sejarah adalah rumusan atau kesimpulan yang diambil dari sumber sejarah atau dokumen.

Fakta sejarah dibagi menjadi dua, yaitu fakta sosial dan fakta mental.

1. Fakta Sosial
Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial (Wadaya, 2009; 50). Contoh dari fakta sosial dalam sejarah adalah bangunan berarsitektur Eropa di beberapa kota di Indonesia. Ini menandakan di kota tersebut pernah ditempati oleh orang-orang Eropa yang membangun rumah atau gedung dengan gaya atau arsitektur yang tidak jauh beda dengan di negara asalnya.

2. Fakta Mental
Fakta mental adalah kondisi yang apat menggambarkan  suasanan pikiran, perasaan, batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta (Wadaya, 2009; 50). Dalam bukunya Hendrayana (2009) menyebutkan bahwa;
Apa yang disebut dengan fakta mental? Dalam penelitian sejarah, selain diperlukan fakta atau bukti yang bersifat material, dengan arti dapat dipegang, dilihat, dibaca, diperlukan juga fakta atau bukti yang bersifat nonmateri atau nonfisik. Fakta yang bersifat nonfisik inilah yang disebut fakta mental. Fakta mental ini behubungan dengan masalah kejiwaan, rohaniah, dan watak manusia. (Hendarayana, 2009; 73)
Menurut Sartono Kartodirdjo (1992) fakta dapat digolongkan mendaji dua;

a. Fakta lunak
Fakta lunak yaitu, fakta yang masih labil atau fakta yang masih diuji kebenaranya. Pendapat lain mengatakan Fakta lunak merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta-fakta lain.

b. Fakta keras
Yakni fakta yang sudah stabil atau fakta yang sudah teruji kebenaranya. Fakta yang biasanya sudah diterima sebagai sesuatu peristiwa yang benar dan tidak lagi diperdebatkan.

E. Kesimpulan
Dari penjelasan mengenai sumber, bukti, dan fakta sejarah di atas, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut;

  1. Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu peristiwa masa lampau baik berupa tulisan, benda, atau lisan.
  2. Mengenai bukti sejarah, penulis menyimpulkan bahwa bukti sejarah adalah sumber sejarah itu sendiri. Jadi segala sesuatu yang dapat dijadikan bukti dalam suatu peristiwa adalah bukti sejarah.
  3. Fakta sejarah adalah kesimpulan atau hasil dari suatu penyelidikan berdasarkan sumber dan bukti sejarah.
Baik, untuk sedikit penjelasan mengenai sumber, bukti, dan fakta sejarah penulis rasa sudah cukup. Dan untuk memahami pelajaran sejarah mengnai Penelitian Sejarah silahkan mengunjungi artikel di bawah ini.
Artikel tentang Peneitian Sejarah Lainya;

Subscribe Our Newsletter